Selasa, 23 September 2008

Dari Redaksi

Shaloom………….

September adalah nama bulan dari empat bulan terakhir di Tahun Masehi yang akhirannya berbunyi “ber”. Ini senantiasa mengingatkan kita bahwa bulan Desember akan semakin dekat dan itu berarti bahwa kita sebagai umat Kristiani kembali akan merayakan Natal Kristus. Suatu hari yang suci dan bahagia yang merupakan dambaan dari setiap umat Kristiani yang mau merayakannya.

Di bulan september ini, kembali kita sebagai warga Gereja Protestan Maluku dan warga Kota Ambon disibukan dengan berbagai aktifitas dalam memeriahkan hari Ulang Tahun Gereja Protestan Maluku yang ke 73 yang jatuh pada tanggal 06 September 2008 dan HUT Kota Ambon yang ke 433 pada tanggal 07 September 2008. Tentunya acara ini akan mendatangkan kebahagian tersendiri bagi kita, menciptakan suasana kekeluargaan, kebersamaan, canda dan tawa, tentunya seru bangeeet daah. Suasana yang tak pernah terlupakan dan senantiasa didambakan oleh kita semua.

“Suara KKSU-TSB” pada Bulan September ini, menampilkan 2 (dua) buah khotbah yakni tentang Mempelay Perempuan Kristus dan Menikmati Berkat Allah dalam Hari-Hari Hidup yang diharapkan akan menjadi bagian yang nyata dalam praktek hidup seluruh anggota KKSU-TSB Ambon, dalam kolom mengenal KKSU-TSB lebih dekat, kami menampilkan Program Kerja KKSU-TSB Ambon Tahun 2008/2009 sesuai dengan keputusan Rapat Tahunan Badan Pengurus pada tanggal 24 Agustus yang baru lalu, serta info bulan ini yang menyajikan informasi terkini yang sedang berkembang baik dalam lingkup KKSU-TSB Ambon maupun peristiwa yang sedang hangat-hangatnya di tengah bangsa dan negara bahkan dunia.

Akhirnya kami mengucapkan selamat membaca! Tuhan Yesus Kristus memberkati Bapak/Ibu/Sdr/I sekalian. Dan SELAMAT HUT GPM KE-73 SMOGA GEREJA PROTESTAN MALUKU SENANTIASA DIBERKATI DALAM MENGEMBAN AMANAT KASIH YESUS DI TENGAH DUNIA INI & SELAMAT HUT KOTA AMBON KE-433 KIRANYA KOTA AMBON SELALU MANISE.

Ambon, 01 September 2008

Pemimpin Redaksi

FREDRIK DANDEL

Ringkasan Khotbah Bulan September1

Mempelay Perempuan Kristus

Oleh : Fredrik Dandel

Hosea 2 : 15 – 19

18 “Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang. 19 Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam kesetiaan, sehingga engkau akan mengenal Tuhan.”

Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru menyatakan bahwa Kristus sebagai Mempelay Pria Sorga dan Gereja Tuhan sebagai Mempelay Perempuan, yang kelak akan dipersandingkan dalam suatu ikatan yang kudus “Perjamuan Kawin Anak Domba”. Wahyu 19 : 6 - 8 berkata : 6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya : “Haleluyah! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. 7Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia. 8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!” [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.].

Sebagai calon Mempelay Perempuan Kristus yang tengah dipersiapkan di dunia ini, kita dituntut untuk hidup kudus sebagaimana pribadi Yesus Kristus sebagai Mempelay Pria yang adalah kudus. I Petrus 1 : 15 & 16 berkata : 15 Tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, 16 Sebab ada tertulis : Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.

Sebelum kita mencapai persekutuan nikah yang rohani tersebut, maka selayaknya kita terlebih dahulu membawa kehidupan nikah kita yang ada di dunia ini dalam kekudusan seperti yang Allah kehendaki. Hal ini digambarkan oleh Rasul Paulus dalam Efesus 5 : 22 – 32 : 22 Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, 23Karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. 24 ………….. 25 Hai suami kasihilah isterimu sebagaimana KRISTUS telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-NYA baginya 26 untuk menguduskannya, sesudah IA menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan Firman, 27 supaya dengan demikian IA menempatkan jemaat di hadapan diri-NYA dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. 28 …………………… 32 Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dengan jemaat.

Ketidaksetiaan kita terhadap ikatan nikah yang kudus tidak pernah disukai oleh Allah. Allah tidak pernah menghendaki seorangpun berkhianat terhadap pasangan hidupnya. Sekalipun hal tersebut mungkin hal yang kelihatannya sepeleh oleh kita. Tetapi bagi Allah akan diperhitungkan sebagai suatu bentuk pelanggaran kepada-Nya. Allah sangat membenci perceraian!. Maleakhi 2 : 13 - 16 berkata : 13 Dan inilah yang kedua yang kamu lakukan : Kamu menutupi mezbah Tuhan dengan air mata, dengan tangisan dan rintihan, oleh karena Ia tidak lagi berpaling kepada persembahan dan tidak berkenan menerimanya dari tanganmu. 14 Dan kamu bertanya : “Oleh karena apa?” Oleh sebab Tuhan telah menjadi saksi antara engkau dan isteri masa mudamu yang kepadanya engkau telah tidak setia, padahal dialah teman sekutumu dan isteri dari masa mudamu.. 15 Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya. 16 Sebab Aku membenci perceraian, firman Tuhan, Allah Israel – juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman Tuhan semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat!.

Sebagai calon Mempelay Perempuan, mungkin kita banyak kali menyakiti Yesus sebagai Mempelay Pria Sorgawi kita. Namun sesungguhnya Dia sangat mengasihi dan menyayangi kita! Tidak untuk selamanya Dia murka kepada kita. Tidak untuk selamanya Dia meninggalkan kita. Sekalipun kita tidak setia tetapi Dia tetap setia karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya. (2 Tim. 2 : 13). Yesaya 54 : 5 – 8 berkata : 5Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, Tuhan semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi. 6Sebab seperti isteri yang ditinggalkan dan bersusah hati Tuhan memanggil engkau kembali; masakan isteri dari masa muda akan tetap ditolak? Firman Allahmu.. 7Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali. 8 Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau, firman Tuhan, Penebusmu.

Sebab itu, kembalilah kepada Tuhan dan lakukanlah apa yang Dia kehendaki bagi kita sesuai dengan Firman-Nya, maka Ia akan berkenan memberkatimu, memberikan damai sejahtera bagi kehidupan nikah dan buah nikahmu. Mazmur 128: 1 – 6 berkata : Berbahagialah setiap orang yang takut akan Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!. Isterimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu.; anak-anakmu seperti tunas pohon Zaitun sekeliling mejamu!. Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan Tuhan. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion, supaya engkau melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu, dan melihat anak-anak dari anak-anakmu! Damai sejahtera atas Israel.

Bersambung ………….

Ringkasan Khotbah Bulan September

Menikmati Berkat Allah Dalam Hari-Hari Hidup

Oleh : Fredrik Dandel

(I Petrus 3 : 8 - 12)

9b“Hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. Sebab : 10 Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu. 11 Ia harus menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik, ia harus mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya.”.

Setiap kita yang hidup, senantiasa mengharapkan untuk dapat menikmati berkat dari Allah kita. Berkat Allah itu menyangkut perkara yang lebih dari sekedar persoalan harta atau kekayaan materi saja, berkat Allah meliputi : kedamaian, ketentraman, sukacita, keselamatan, kemuliaan sampai kepada kehidupan yang kekal di Sorga. Begitu pentingnya berkat Allah itu bagi manusia, sehingga dengan segala daya upaya, manusia berusaha untuk mendapatkannya. Amsal 10 : 22 berkata : “Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tak akan menambahinya.” Berkat Allah yang kita nikmati memang adalah merupakan suatu anugerah dari Allah kita sehingga itu patut kita syukuri dan kita pelihara.

Lewat bacaan firman Tuhan di atas, kita diingatkan untuk senantiasa memelihara berkat yang telah Allah anugerahkan dalam kehidupan kita, sehingga dapat kita nikmati dalam setiap hari-hari hidup kita.

Pertama : Menjaga Lidah (Perkataan);

Lidah adalah sesuatu anggota kecil dari tubuh, namun mempunyai pengaruh yang luar biasa besarnya bagi kehidupan kita. Ia dapat menempatkan kita dalam kemuliaan, namun ia dapat pula menodai kemuliaan yang telah Allah anugerahkan bagi kita. Ia laksana kemudi yang walaupun kecil tetapi dapat mengendalikan kapal yang besar sehingga mencapai tujuan yang diinginkan oleh pengemudinya. Ia juga laksana api yang walaupun kecil, tetapi dapat menghanguskan dan membinasakan kita, apabila kita tidak dapat menjinakannya dengan baik. (Baca : Yak. 3:1-12).

Sangatlah penting bagi kita untuk dapat mengendalikan lidah yang kecil ini, sehingga kita tidak menuai kesengsaraan bahkan kebinasaan. Amsal 18 : 21 berkata : “Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya akan memakan buahnya.” Dengan kata lain kehidupan kita sangatlah tergantung dari apa yang kita ucapkan melalui lidah ini. Jika lidah kita mengeluarkan kata-kata berkat atau tentang hal-hal yang mulia, maka kita pasti akan menuai berkat dan kemuliaan. Tetapi jika lidah kita dipakai untuk mengeluarkan kata-kata kutuk, sumpah serapah, fitnah dan omongan-omongan yang tidak berguna lainnya, maka perkara-perkara itu jugalah yang akan kita tuai.

Oleh sebab itu Rasul Petrus lewat tuntunan Roh Kudus menulis dalam I Petrus 3 : 10 : Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.

Kedua : Menjauhi Yang Jahat (Perbuatan);

Apa yang kita perbuat sangat berpengaruh terhadap apa yang akan kita terima. Itu adalah prinsip Alkitabiah – Hukum Tabur dan Tuai. Jika apa yang kita tabur adalah baik, kitapun akan menuai kebaikan darinya.

Yer. 17 : 10 berkata : ”Aku, Tuhan, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya.”

Yes. 1:16-20 berkata : ”Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda!. ……….. Jika kamu menurut dan mau mendengar, maka kamu akan memakan hasil baik dari negeri itu. Tetapi jika kamu melawan dan memberontak, maka kamu akan dimakan oleh pedang. Sungguh Tuhan yang mengucapkannya.”

Ketiga : Mencari dan Mendapatkan Perdamaian (Pikiran);

Sangat sulit rasanya untuk menemukan kedamaian di bawah kolong langit ini. Dunia ini sepertinya telah dikuasai oleh kejahatan dan kekacauan. Disana-sini kita mendengar berita tentang pembunuhan, pencurian, kasus narkoba, penganiayaan, pemerkosaan sampai kepada peperangan. 2 Tim. 3:1-4 berkata : ”Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.”

Lalu kemanakah akan kucari damai? Ke gunung yang tinggi kunaik, ke lembah yang dalam kuturun tetapi akhirnya tidak dapat kutemukan kedamaian. Lalu dimanakah sesungguhnya kita dapat menemukan kedamaian itu? Kedamaian itu hanya ada dalam pribadi Yesus yang dianugerahkan-Nya dalam kehidupan kita. Yohanes 14 : 27 berkata : ”Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.”

Sebab itu sebagai anak-anak Tuhan yang telah menerima anugerah kedamaian tersebut kita dituntut untuk hidup damai dengan semua orang. Ibrani 12 : 14 berkata : “Berusahalah hidup damai dengan semua orang .........” Mat. 5 : 9 berkata : ”Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.”

Saudaraku! jika kita ingin menikmati berkat Allah dalam hari-hari hidup kita, maka baiklah kita Menjaga Lidah Kita (Perkataan), Menjauhi yang Jahat (Perbuatan), serta Mencari dan Mendapatkan Perdamaian (Pikiran). Tuhan pasti akan memberkatimu! Haleluyah, Amin.

Mengenal Lebih Dekat KKSU-TSB

PROGRAM KERJA BADAN PENGURUS

KKSU-TSB TAHUN 2008/2009

Dalam upaya untuk mewujudkan pelaksanaan kegiatan pelayanan dan organisasi yang teratur dan terkendali, Badan Pengurus KKSU-TSB Ambon telah mengambil suatu langkah yang sangat strategis, dengan membuat Program Kerja Badan Pengurus yang merupakan patokan atau pedoman dalam mengambil langkah atau kebijakan pelayanan dan organisasi ke depan.

Mengingat bahwa selama ini Badan Pengurus KKSU-TSB Ambon Periode 2007/2009 belum dapat membuat Program Kerja sebagai dasar pelaksanaan kegiatan pelayanan selama tahun pelayanan 2007/2009 yang telah melewati masa 1 (satu) tahun pelayanan, maka pada kesempatan Rapat Tahunan pada tanggal 24 Agustus 2008 yang baru lalu, Badan Pengurus KKSU-TSB Ambon berhasil menyusun Program Kerja Pelayanan Tahun 2008/2009 yang selanjutnya ditetapkan dalam suatu Surat Keputusan Badan Pengurus KKSU-TSB Ambon Periode 2007/2009 Nomor : 04/SK/BP-KKSU-TSB/VIII/2008, tentang PROGRAM KERJA BADAN PENGURUS KERUKUNAN KELUARGA SULAWESI UTARA “TORANG SAMUA BASUDARA” AMBON PERIODE 2007-2009 Tahun II (2008/2009). Adapun Program Kerja dimaksud adalah sebagai berikut :

A. Pengurus Inti

Pengurus Inti yang terdiri dari : Ketua Umum, Wakil Ketua I, Wakil Ketua II, Sekretaris I, Sekretaris II, Bendahara I dan Bendahara II adalah merupakan Sub Sektor dalam kepengurusan KKSU-TSB Ambon menempati posisi terdepan dalam menjalankan segala kegiatan Kerukunan Keluarga Sulawesi Utara “Torang Samua Basudara” Ambon. Hal ini dapat diperjelas dalam tugas pokoknya yaitu : bertanggung jawab sepenuhnya terhadap keberadaan organisasi ini baik secara intern maupun ekstern, meliputi : Koordinasi secara menyeluruh; Administrasi Organisasi dan Informasi yang teratur, terarah, berdayaguna dan berhasilguna; Administrasi Keuangan yang akurat, teratur dan terkendali.

Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melaksanakan Tugas Pokok tersebut di atas antara lain dengan :

1. Memonitoring kegiatan masing-masing seksi setiap saat.

2. Melibatkan diri dalam kegiatan seksi-seksi.

3. Menyelenggarakan rapat-rapat koordinasi sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam satu periode pelayanan (dua kali setahun).

4. Membuat Warta Bulanan dan atau Buletin KKSU-TSB Ambon.

5. Menyediakan data-data dan informasi tentang KKSU-TSB Ambon lainnya.

6. Melaporkan keaadaan keuangan dalam setiap kali pertemuan Ibadah.

7. Bersama-sama Seksi Kerohanian, mengunjungi anggota yang sakit, atau kurang aktif termasuk Pengurus yang tidak dapat atau melalaikan tugasnya.

8. Membuat Laporan Tahunan dan Laporan Akhir Badan Pengurus.

9. Menjalankan Rapat Akhir Jabatan sekaligus mediator dalam pemilihan Pengurus yang baru.


B. Seksi Kerohanian dan Kesehatan

Seksi Kerohanian adalah merupakan Sub Sektor dalam kepengurusan Kerukunan Keluarga Sulawesi Utara “Torang Samua Basudara” Ambon yang mempunyai tugas pokok : Membantu Pengurus Inti dalam mengkoordinir tugas dan fungsi Kerukunan Keluarga Sulawesi Utara “Torang Samua Basudara” Ambon dalam Bidang Kerohanian, meliputi : Pengaturan Pelayanan Ibadah, kesaksian, penginjilan serta pelayanan Diakonia.

Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melaksanakan Tugas Pokok tersebut di atas antara lain dengan :

1. Mengkoordinir pelaksanaan Ibadah Rutin KKSU-TSB Ambon.

2. Mengkoordinir Pelaksanaan Ibadah Fellowship dengan Organisasi Gereja-gereja.

3. Mengkoordinir Pelaksanan Ibadah Reat-treat.

4. Mengkoordinir pelaksanaan Ibadah Natal, HUT serta Paskah pada setiap Tahun.

5. Melakukan Pelayan Diakonia

6. Pembentukan Sangkor KKSU-TSB Ambon.

7. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan olahraga dan seni dalam rangka HUT KKSU-TSB Ambon, antara lain : Tenis Meja, Catur, Bulutangkis, Karaoke, Baca Puisi, Baca Alkitab, dll.

C. Seksi Rumah Tangga

Seksi Rumah Tangga adalah merupakan Sub Sektor dalam kepengurusan Kerukunan Keluarga Sulawesi Utara “Torang Samua Basudara” Ambon yang mempunyai tugas pokok : Membantu Pengurus Inti dalam mengkoordinir tugas dan fungsi Kerukunan Keluarga Sulawesi Utara “Torang Samua Basudara” Ambon dalam Bidang Rumah Tangga, meliputi : pengaturan perbelanjaan serta penyimpanan dan pengeluaran barang inventaris Kerukunan Keluarga Sulawesi Utara “Torang Samua Basudara” Ambon.

Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melaksanakan Tugas Pokok tersebut di atas antara lain dengan :

1. Pembelian sarana sekretariat : Kertas HVS, kertas bufalo, plastik berwarna, lakband, tinta komputer dll.

2. Pembelian sarana Olahraga.

3. Pengadaan Pakaian Sangkor KKSU-TSB Ambon.

4. Pendataan barang Inventaris Organisasi.

D. Seksi Ekonomi (Usaha Dana)

Seksi Ekonomi (Usaha Dana) adalah merupakan Sub Sektor dalam kepengurusan Kerukunan Keluarga Sulawesi Utara “Torang Samua Basudara” Ambon yang mempunyai tugas pokok : Membantu Pengurus Inti dalam mengkoordinir tugas dan fungsi Kerukunan Keluarga Sulawesi Utara “Torang Samua Basudara” Ambon dalam Bidang Ekonomi, meliputi : Mengupayakan Pengumpulan dana untuk memenuhi kebutuhan Kerukunan Keluarga Sulawesi Utara “Torang Samua Basudara” Ambon dalam menjalankan Program Kerjanya.

Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melaksanakan Tugas Pokok tersebut di atas antara lain :

1. Iuran Wajib Anggota (Rp. 2.500,-/bulan) dan sumbangan sukarela Anggota.

2. Penjualan ayam panggang.

3. Proposal

4. Penjualan Kalender.

5. Penjualan ayam rica.

6. Penjualan kaset dan atau disket film dan atau lagu rohani.

7. Penjualan pembatas Alkitab, renungan rohani,

8. Penjualan korek api, dll

Seputar Badan Pengurus

Minggu, 03 Agustus 2008 :

Di Minggu ini, keberadaan organisasi Kerukunan Keluarga Sulawesi Utara “Torang Samua Basudara” menghadapi suatu tantangan yang sangat serius. Di tengah kondisi Ketua Umum KKSU-TSB Bapak Jotje Kesek yang masih sementara dirawat di Rumah Sakit Umum Dr. Haulussy, Kudamati-Ambon, kehadiran Badan Pengurus dan Anggota dalam Ibadan Rutin yang berlangsung di Keluarga Ntoy/Pandawa Desa Hative Kecil, terbilang sangat memprihatinkan. Bagaimana tidak, dari sekitar 190an anggota yang ada dalam organisasi ini, yang hadir dalam Ibadah adalah sebanyak 5 (lima) orang termasuk tuan rumah. Kondisi seperti begini jika acapkali berulang, dikuatirkan akan berdampak kurang baik terhadap keberlangsungan KKSU-TSB ke depan. Demikian dikeluhkan oleh salah seorang anggota yang hadir.

Menseriusi kondisi seperti tersebut di atas, maka dimintakan supaya Sekretaris I atas nama Ketua Umum KKSU-TSB berupayah untuk dapat membuat serta mengedarkan undangan beribadah bagi seluruh anggota KKSU-TSB pada Ibadah hari minggu berikutnya, sehingga kehadiran anggota dapat lebih ditingkatkan. (Ed.)

Minggu, 10 Agustus 2008 :

Upayah yang ditempuh oleh Sekretaris I atas nama Ketua Umum dalam membuat dan mengedarkan undangan beribadah kepada anggota KKSU-TSB Ambon ternyata membuahkan hasil. Ini terbukti bahwa disaat Ibadah rutin yang berlangsung di Keluarga Pangandaheng/Lololuan – Desa Nania, kehadiran anggota terbilang cukup banyak jumlahnya. Keberangkatan anggota dengan mencarter satu unit angkot ini dikoordinir oleh Badan Pengurus KKSU-TSB Ambon. Biaya yang dipakai adalah dengan mengeluarkan uang kas sejumlah Rp. 60.000,- untuk transprot pergi pulang (pp).

Dalam Ibadah yang dipimpin oleh Dkn. Ny. Ani Lamia/Tahapari ini, mengetengahkan tema khotbah tentang Murah Hati yang terambil dari dalam pembacaan Alkitab Matius 5 : 7. Suasana Ibadah dirasa sangat khusuk dan khidmat, sebagai bukti pemeliharaan Tuhan atas organisasi KKSU-TSB Ambon. (Ed).

Senin, 18 Agustus 2008 :

Kunjungan diakonal yang direncanakan usai kebaktian minggu kemarin (17 Agustus 2008) kepada Ketua Umum Bapak Jotje Kesek sehubungan dengan kepulangan beliau dari Rumah Sakit setelah kurang lebih sebulan dirawat, baru dapat diwujudkan pada hari ini. Hal ini disebabkan karena kebaktian pada hari minggu kemarin tidak dapat dilaksanakan dengan alasan kesibukan masing-masing anggota KKSU-TSB dalam memeriahkan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 63. Kunjungan yang dilaksanakan oleh 4 (empat) orang Badan Pengurus dan Dewan Pembina masing-masing Dkn. Ny. Ani Lamia/Tahapari, Bpk. Johanes Lomo, Ibu. An Tanjung/Kairupan serta Bapak Fredrik Dandel tersebut adalah merupakan implementasi dari Program Kerja Badan Pengurus KKSU-TSB Ambon sekaligus melaporkan perkembangan organisasi KKSU-TSB Ambon kepada Ketua Umum.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum menyatakan terima kasih atas dukungan doa serta material dari seluruh Anggota, Badan Pengurus serta Dewan Pembina KKSU-TSB Ambon selama beliau berada di Rumah Sakit. Ucapan tarima casi juga kepada seluruh perangkat pelayanan yang senantiasa dapat menjalankan organisasi KKSU-TSB Ambon selama beliau sakit. Kebersamaan serta kerjasama dari semua pihak hendaknya senatiasa kita pelihara demi kemajuan KKSU-TSB Ambon.

Kunjunganpun dilanjutkan ke rumah Kel. Mikini/Marapil di Halong, untuk bersama-sama mengikuti Ibadah pengucapan syukur atas bertambahnya setahun usia Bapak Absalom Mikini sehingga genap 36 Tahun. Usai Ibadah Badan Pengurus KKSU-TSB Ambon berkenan menyerahkan bantuan keuangan sebesar Rp. 50.000,- kepada Bapak Johanis Lomo sebagai bentuk kepedulian organisasi kepada beliau yang akan mengecek kesehatannya ke rumah sakit setelah beberapa hari yang lalu menderita sakit di rumah. (Ed)

Minggu, 24 Agustus 2008 :

Setelah terjadi pembatalan Ibadah pada minggu lalu, tepatnya pada tanggal 17 Agustus 2008, berkenaan dengan berbagai kesibukan anggota KKSU-TSB Ambon dalam memeriahkan HUT Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 63 pada masing-masing desa, maka pelaksanaan Ibadah rutin KKSU-TSB Ambon kembali dilaksanakan pada minggu ini. Ibadah yang berlangsung di rumah Keluarga Lamia/Tahapari ini dipimpin oleh Bapak Absalom Mikini, yang mengangkat pembacaan Firman Tuhan dari Kis. 9 : 26 – 31 yang menekankan tentang : “Pertobatan Saulus dari kehidupan lamanya, yang membawanya kepada persekutuan bersama-sama dengan orang kudus. Namun beberapa orang masih meragukannya. Tetapi hal tersebut berhasil diredam oleh Barnabas rekan sepelayanannya. Selanjutnya jemaat tersebut hidup dalam damai dan takut akan Tuhan sehingga jumlah mereka semakin bertambah”.

Usai Ibadah, Badan Pengurus serta Dewan Pembina KKSU-TSB Ambon menggelar Rapat Tahunan yang didasarkan pada AD/ART KKSU-TSB Ambon yang ditindaklanjuti dengan undangan yang diedarkan kepada seluruh Badan Pengurus serta Dewan Pembina KKSU-TSB Ambon.

Rapat Tahunan yang dihadiri oleh 20 orang Badan Pengurus serta Dewan Pembina tersebut membahas tentang 3 hal pokok yaitu :

1. Evaluasi Pelaksanaan Program Kerja Badan Pengurus pada Tahun 2007/2008,

2. Pembahasan Program Kerja Badan Pengurus pada Tahun 2008/2009, serta

3. Hal-Hal umum seputaran organisasi KKSU-TSB Ambon.

Output dari Rapat Tahunan tersebut yaitu berupa Program Kerja Badan Pengurus KKSU-TSB Ambon Tahun 2008/2009 yang kemudian ditandatangani dan dibukukan sebagai dasar pengambilan keputusan Badan Pengurus KKSU-TSB Ambon selama setahun terakhir dalam massa kepengurusannya. (Ed).

Kamis 28 Agustus 2008 :

Menindaklanjuti hasil Rapat Tahunan Badan Pengurus KKSU-TSB Ambon pada hari Minggu tanggal 24 Agustus 2008 yang berlangsung di Kel. Lamia/Tahapary dimana salah satu program dari Seksi Usaha Dana yang ditetapkan adalah mengadakan usaha penjualan ayam panggang yang akan berlangsung pada minggu ini, maka Badan Pengurus pada Hari Kamis tanggal 28 Agustus 2008 telah berupayah untuk melaksanakannya. Kegiatan yang berlangsung di Rumah Kel. Lamia / Tahapari ini dapat diwujudkan oleh Badan Pengurus melalui pengorbananan waktu dan tenaga dari ketiga rekan kerja yakni : Dkn. Ny. Ani Lamia, Ny. Tasya Mikini serta Ny. Eti Tindjabate yang dapat menghasilkan penjualan ayam panggang sejumlah 10 (sepuluh) ekor dengan harga Rp. 100.000,- . Keuntungan yang didapatkan dari usaha dana ini diperkirakan sekurang-kurangnya adalah Rp. 500.000,-.

Sementara itu, Usaha Dana dengan modus pengedaran Proposal oleh Ketua Seksi Usaha Dana Bpk. Absalom Mikini telah mulai dijalankan pada hari ini. Proposal dengan masa berlaku selama 2 (dua) bulan tersebut akan diedarkan oleh beliau di tempat kerjanya. (Ed.)

Minggu 31 Agustus 2008 :

Jalan yang mendaki dan berbatu, bukanlah merupakan halangan bagi Anggota KKSU-TSB Ambon untuk berhimpun memuliakan Tuhan. Lokasi Ibadah di rumah Kel. Johanes/Kiriweno – Halong Batu-Batu tersebut sungguh memiliki kesan tersendiri. Panorama Teluk Ambon yang teduh yang diapit oleh Jasirah Leihitu di Utara dan Jasirah Leitimur di Selatan yang dibungkus dengan gunung-gunungnya yang menghijau, bertebaran beribu-ribu perumahan penduduk, kompleks Universitas Pattimura dan Kompleks Lanal Halong adalah merupakan suatu pemadangan gratis yang sangat indah untuk dinikmati dari lokasi ini. Inilah kebesaran Tuhan yang patut disyukuri atas negeri ini.

Dkn. Ny. Ani Lamia/Tahapari dalam khotbahnya yang terambil dari Injil Markus 1 : 14 & 15 menekankan bahwa : “kehidupan yang kita miliki ini adalah merupakan anugerah Allah yang patut disyukuri, hidup kita akan berarti apabila kita senantiasa dekat dengan Allah. Bertobat dari jalan yang sesat dan kembali kepada jalan Allah adalah sesuatu yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Masuk dalam persekutuan Tubuh Kristus melalui Ibadah-ibadah baik yang ada dalam persekutuan berjemaat, pun dalam kerukunan seperti begini merupakan wujud dari buah-buah kekudusan anak-anak Tuhan.” (Ed.)

Seputar Panitia 2008/2009

Minggu, 10 Agustus 2008 :

Upaya pengumpulan dana oleh Seksi Usaha Dana yang dikomandani oleh Ketua Seksi Usaha Dana Ny. D. Makarilang/Budiman melalui penarikan lotre yang dilakukan usai ibadah rutin yang berlangsung di Kel. Pangandaheng/Lololuan – Desa Nania, berhasil menambah keuangan panitia sebesar Rp. 42.000,-. Penarikan Lotre yang berhasil dimenangkan oleh Ny. Merry Gaghauna/Leleulya tersebut adalah berupa sebuah mangkuk sup yang cantik. (Ed.)

Minggu 24 Agustus 2008 :

Setelah seminggu beristirahat karena berkaitan dengan perayaan HUT Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, kembali di minggu ini Panitia melalui Seksi Usaha Dana melaksanakan kegiatan pencarian dana dengan penarikan lotre.

Kegiatan penarikan lotre yang dilaksanakan oleh Bendahara Panitia Ny. Tien Tanan/Sumolang berlangsung usai kebaktian minggu di rumah Kel. Lamia/Tahapary yang berhasil menambah keuangan panitia sebesar Rp. 16.000,-. Kali ini yang berhasil memperoleh hadiah lotre tersebut adalah Bapak Fredrik Dandel, yaitu berupa setengah kilogram gula pasir. (Ed.)

Minggu 31 Agustus 2008 :

Ketidakhadiran Ketua Seksi Usaha Dana Ny. Debora Makarilang/Budiman selama dua minggu belakangan ini membuat upaya pencarian dana diambil alih oleh Bendahara Panitia Ny. Tien Tanan/Sumolang. Selayaknya memang kegiatan Panitia ini tidak boleh berhenti mengingat waktu untuk perayaan Natal KKSU-TSB Ambon pada bulan Desember sudah semakin dekat.

Ketua Panitia Ny. Merry Aroran/Rahawarin SPd. ketika menyampaikan amanatnya usai kebaktian di rumah Kel. Johanis/Kiriweno – Halong Batu-Batu menyatakan ucapan terima kasih kepada rekan-rekan panitia khususnya Seksi Usaha Dana yang tetap setia menjalankan kewajibannya selama ini, disertai dengan harapan dan dorongan untuk tetap menjalankan upaya pencarian dana tersebut.

Kali ini penarikan lotre yang dijalankan oleh Bendahara Panitia berhasil menambah keuangan panitia sebesar Rp. 23.000,-. Kembali Bapak Fredrik Dandel berhasil memperoleh hadiah lotre berupa setengah kilogram gula pasir. (Ed.)

Pergumulan Kita

REFLEKSI HUT KE 433

KOTA AMBON MANISE

Bulan Agustus yang baru lalu kita telah merayakan HUT RI dan HUT Provinsi Maluku KE-63, dan dibulan ini tepatnya pada tanggal 07 September 2008, kembali dengan sukacita kita sebagai warga Kota Ambon menyambut Hari Ulang Tahun Kota Ambon yang ke-433, setelah sehari sebelumnya seluruh Umat Gereja Protestan Maluku merayakan HUT GPM yang ke 73 Tahun. Tema “Tertiblah Ambonku”, dipilih sebagai tema dalam memperingati HUT Kota Ambon yang ke 433, dimana seluruh masyarakat yang ada di Kota Ambon, diminta untuk membudayakan tertib, baik tertib birokrasi, tertib sampah, tertib jam belajar malam, dan tertib berlalu-lintas. “Hal lain yang mencakup tertib yakni terkait tertib lingkungan, agar jangan sampai ada rumah yang dibangun di tepi-tepi jurang dan rawan mengalami kelongsoran. Selain itu juga tertib dalam menjaga konservasi lahan di sekitar kampung agar tidak terjadi perubahan fungsi dan menyebabkan sumber air kering,” tandas Bapak Walikota Ambon Drs. M.J. Papilaja, MS. pada saat membuka salah satu kegiatan dalam rangka menyambut HUT Kota Ambon beberapa waktu lalu.

Ketika menyadari bahwa Kota yang kita cintai ini telah berusia lebih dari 4 abad, pastilah kita akan terkagum olehnya, ternyata Ambonku bukanlah lagi bayi yang baru dilahirkan, Ambonku ternyata telah beruban, Ambonku ternyata telah melahirkan berlapis-lapis generasi. 07 September 1575 yang lalu Kota Ambon lahir sebagai kota yang merupakan kebanggaan masyarakat dibumi rempah-rempah ini, bumi Maluku-bumi Seribu Pulau yang dipuja dan yang telah menawan hati bangsa-bangsa asing untuk datang menguasai dan menggeruk kekayaan alamnya yang melimpah, yang telah pula membuat taruna-tarunanya menderita sehingga akhirnya harus mengangkat senjata untuk mempertahankan negeri.

Saat Bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada Tanggal 17 Agustus 1945, sehari kemudian tepatnya pada tanggal 18 Agustus 1945 terbentuklah 8 (delapan) provinsi yang diantaranya adalah Provinsi Maluku dengan Ibukotanya adalah Kota Ambon. Saat itu usia Kota Ambon akan memasuki usia yang ke-370 Tahun.

Suka dan duka silih berganti mewarnai rona perjalanan kehidupan Kota Ambon. Justru dimasa yang telah modern ini masa yang disebut sebagai awal untuk memasuki babak baru dalam sejarah dunia, yang disebut sebagai era globalisasi, dikala bangsa Indonesia sedang memperjuangkan reformasi di segala bidang, wajah Kota Ambon telah dicoreng oleh ulah sekelompok orang yang tidak bertanggungjawab. Tragedi kemanusiaan pada tanggal 19 Januari 1999 hingga medio 2003 itu telah membekas dalam ingatan seluruh warga Kota sebagai peristiwa yang lazim disebut sebagai ”Ambon Berdarah”. Sungguh ironis memang bahwa kota yang telah beruban dengan setumpuk pengalaman ini, masyarakatnya justru sangat rentan dihasut dan mau bertindak seperti seorang anak ingusan yang masih suka berkelahi hanya karena saling memperebutkan sepotong permen. Atau apakah memang rasa perikemanusiaan di bumi datuk-datuk ini telah mengalami pergeseran?. Ah, rasanya sangat sulit untuk menjawabnya, lebih mudah bagi kita untuk kembali mengintrospeksi diri kita masing-masing.

Kini di usia yang ke-433 Tahun ini apa yang telah, sedang dan akan kita perbuat sebagai wujud pengabdian kita kepada kota yang tercinta, kota yang telah membesarkan, memberi hidup dan menjanjikan harapan untuk masa depan kita dan anak cucu kita?

Sebagai umat yang percaya kepada Tuhan dan juga sebagai warga kota yang baik, diserukan kepada seluruh elemen yang ada dalam KKSU-TSB Ambon untuk menaikan doa pergumulan kepada Tuhan dengan pokok-pokok doa sebagai berikut :

1. Mengucap syukur kepada Tuhan atas anugerah yang telah dilimpahkan-Nya sehingga Kota Ambon dapat keluar dari Tragedi Kemanusiaan yang pernah melanda negeri ini dan telah mengantar Kota Ambon hingga dapat mencapai usia yang ke 433 tahun.

2. Berdoa untuk Bapak Walikota Ambon Drs. M.J. Papilaja, MS. dan Ibu Wakil Walikota Ambon Dra. Ny. Olivia Latuconsina/S. sehingga dikaruniakan hikmat dan kebijaksanaan dalam memimpin Kota Ambon serta dapat menjalankan program-program kerja yang telah digariskan untuk kemajuan Kota dan kesejahteraan warganya.

3. Mengucap syukur kepada Tuhan yang boleh menyertai dan melindungi wadah organisasi Gereja Protestan Maluku hingga dapat memasuki usia yang ke 73 Tahun. (Ed.)

Jumat, 22 Agustus 2008

Dari Redaksi

Shaloom………….

Pembaca yang budiman, tak terasa kita telah memasuki bulan kedelapan dari Tahun 2008. Itu berarti kita akan melewati 2/3 dari Tahun ini, dan selanjutnya akan memasuki 1/3 tahun yang terakhir sebelum akhirnya kita kembali memulai roda kehidupan di tahun yang baru. Sungguh waktu berjalan begitu cepat tanpa kuasa kita hentikan walau sejenak. Kalau saja kita tidak mempunyai rencana apa-apa dalam mengisi hari-hari hidup kita, maka waktu kita akan terbuang dengan sia-sia. Oleh karena itu manfaatkanlah waktu sebaik mungkin, sehingga hidupmu berarti.

Di bulan agustus ini, pastinya kita akan disibukan dengan berbagai kegiatan dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan Republik Indonesia. Tak pernah telupakan bahwa setiap tahun pada tanggal 17 Agustus, rakyat Indonesia merayakan Hari Proklamasi Kemerdekaan ini dengan meriah. Mulai dari lomba panjat pinang, lomba makan kerupuk, balap karung, sampai upacara militer di Istana Merdeka, seluruh bagian dari masyarakat ikut berpartisipasi dengan cara masing-masing. Suatu kegiatan yang tak ingin saya lewatkan adalah menyaksikan siaran televisi yang menyiarkan secara langsung peringatan detik-detik Proklamasi di Istana Merdeka yang dipimpin oleh Presiden RI selaku Inspektur Upacara. Acara-acara pada pagi hari termasuk: penembakan meriam dan sirene, pengibaran bendera Sang Saka Merah Putih (Bendera Pusaka), pembacaan naskah Proklamasi, dll. Pada sore hari terdapat acara penurunan bendera Sang Saka Merah Putih. Semuanya itu merupakan suatu ekspresi kecintaan terhadap negeri Indonesia.

Wajah “Suara KKSU-TSB” pada bulan ini tidaklah berbeda jauh dengan bulan sebelumnya. Ringkasan khotbah yang menampilkan 2 (dua) buah khotbah yakni tentang buah dan mujizat yang diharapkan akan menjadi bagian yang nyata dalam praktek hidup seluruh anggota KKSU-TSB Ambon, kolom mengenal KKSU-TSB lebih dekat yang menampilkan daftar anggota KKSU-TSB Ambon, kolom seputar Badan Pengurus dan Panitia, serta info bulan ini yang menyajikan informasi terkini yang sedang berkembang baik dalam lingkup KKSU-TSB Ambon maupun peristiwa yang sedang hangat-hangatnya di tengah bangsa dan negara bahkan dunia.

Akhirnya kami mengucapkan selamat membaca! Tuhan Yesus Kristus memberkati Bapak/Ibu/Sdr/I sekalian. Dan SELAMAT HUT KEMERDEKAAN KE-63 REPUBLIK INDONESIA…. SMOGA BANGSA INI DAPAT SEGERA BANGKIT DARI KETERPURUKAN

Ambon, 01 Agustus 2008

Pemimpin Redaksi

FREDRIK DANDEL

Ringkasan Khotbah Bulan Agustus

Mujizat Itu Pasti Terjadi

Bertumbuh dan Menghasilkan Buah

Yoh. 15 : 16 & 17

Oleh : Fredrik Dandel

16 “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. 17 Inilah perintah-Ku kepadamu : Kasihilah seorang akan yang lain.”

Allah telah memilih kita sebagai anak-Nya (milik kepunyaan-Nya) sebelum dunia ini dijadikan. (Ef. 1:4&5). Sebagai milik kepunyaan-Nya, Ia menghendaki supaya kita menghasilkan buah yang baik dan tetap. Buah yang dimaksudkan tersebut adalah : Buah Pertobatan (Mat. 3:8); Buah Kebenaran (Flp. 1:11; Yak. 3:18); Buah Roh (Gal. 5:22), serta Buah Injil / Buah Pelayanan (Rm.1:13; Kol. 1:6).

Mat. 21:18-22 dan Mrk. 11:12-14 mencatat bahwa ketika Yesus lapar dan pergi mendapati pohon ara dengan harapan akan mendapatkan sesuatu dari pohon tersebut, namun pohon tersebut tidak berbuah, dan akhirnya dikutuk sampai kering dan mati.

Tentunya kita tidak ingin sehingga kasih karunia Allah berpaling dari kehidupan kita. Oleh sebab itu kita harus berbuah. Agar supaya pohon tersebut (kehidupan kita) dapat bertumbuh dan menghasilkan buah, maka yang perlu kita perhatikan adalah :

Pertama : Benih yang Baik;

Suatu pohon berasal dari suatu benih. Benih yang baik akan menghasilkan pohon yang berkualitas (baik), sedangkan benih yang tidak baik akan menghasilkan pohon yang tidak baik pula. Oleh sebab itu, seorang penabur yang baik akan memilih benih yang baik untuk ditaburkan di ladangnya.

Benih yang baik dalam pengertian rohaninya berbicara tentang : Firman Allah (Luk. 8:11), Mat. 13:38 mengatakan bahwa benih yang baik itu adalah anak-anak Kerajaan.

1 Petrus 1:23 berkata : Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fanal. Oleh firman Allah yang hidup dan yang kekal.”

Kedua : Tanah Yang Baik;

Benih yang baik harus ditanam pada suatu tanah yang baik. Dalam suatu perumpamaan (Mat. 13:1-23, Mrk. 4:1-20 dan Luk. 8:4-15), Tuhan Yesus mengajarkan tentang seorang penabur yang keluar menaburkan benih. Benih tersebut ada yang jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, setelah tumbuh ia menjadi kering karena tidak mendapat air. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, dan semak itu tumbuh bersama-sama dan menghimpitnya sampai mati. Dan sebagian lagi jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat.

Tanah tempat benih yang jatuh tersebut berbicara tentang sikap hati manusia dalam menerima Firman Allah. Tanah yang baik adalah sikap hati yang baik, yaitu dengan menyambut Firman (Mrk. 4:20), mengerti Firman (Mat.13:23) serta menyimpannya dengan baik (Luk.8:15)

2Kor. 3:3 berkata : Karena ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.


Ketiga : Perawatan Yang Baik;

Suatu pohon dari benih yang baik yang ditanam pada tanah yang baik harus pula dirawat dengan baik untuk menghasilkan buah yang banyak dan berkualitas. Buah yang dikeluarkan ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat dan ada yang seratus kali lipat.

Sekiranya pohon yang tumbuh tersebut belum menghasilkan buah, maka yang kita perbuat adalah : mencangkul tanahnya dan memberinya pupuk (Luk.13:6-9; bnd. Yes.5:1-7). Hati yang keras akan menghambat proses pertumbuhan dan pembuahan rohani oleh sebab itu, hati tersebut perlu dilembutkan sehingga Firman Allah dapat leluasa bertumbuh dan menghasilkan buah dalam kehidupan kita. Maz. 95:7b & 8 berkata : “Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya! Janganlah keraskan hatimu seperti di Meriba, seperti pada hari di Masa di padang gurun.”

Tetapi jikalau buah yang dihasilkannya sedikit, maka yang diperbuat oleh pengusaha tersebut adalah : memotong ranting yang tidak berbuah dan membersihkan ranting yang berbuah sehingga dapat lebih banyak berbuah (Yoh.15:1&2). Untuk memotong dan membersihkan ranting tersebut, maka alat yang dipakai adalah pedang (Firman Allah). Yoh. 15:3 berkata : “Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.” Ibr. 4:12 berkata : “Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam daripada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.Dan tidak ada suatu mahkluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.”

Sekiranya dalam kehidupan ini kita rindu untuk menghasilkan buah bagi Allah dan sesama, maka kita harus mendengar Firman Allah (Benih Yang Baik), menerima Firman Allah dengan sikap hati yang baik (Tanah Yang Baik), serta mau menjaga dan memelihara Firman Allah tersebut di dalam diri kita (Perawatan Yang Baik). Niscaya Allah akan mendapati kita berbuah dan buah tersebut menyenangkan hati Tuhan. Terpujilah Tuhan Yesus Kristus. Amin.


Mujizat Itu Pasti Terjadi

(2 Raja-Raja 4:1-7)

Oleh : Fredrik Dandel

1Salah seorang dari isteri-isteri para nabi mengadukan halnya kepada Elisa, sambil berseru : “Hambamu, suamiku, sudah mati dan engkau ini tahu, bahwa hambamu ini takut akan Tuhan. Tetapi sekarang, penagih hutang sudah datang untuk mengambil kedua orang anakku menjadi budaknya.” 2Jawab Elisa kepadanya : “Apakah yang dapat kuperbuat bagimu? Beritahukanlah kepadaku apa yang kau punya di rumah.” Berkatalah perempuan itu : “Hambamu ini tidak punya sesuatu apapun di rumah, kecuali sebuah buli-buli berisi minyak”.

Semua kita yang hidup di dunia ini tidak ada yang hidup tanpa masalah atau persoalan hidup. Tak pandang dia adalah seorang yang miskin ataupun seorang yang kaya; rakyat jelata ataupun pejabat semuanya pernah, sedang dan akan menemui suatu persoalan dalam hidupnya. Masalah atau persoalan hidup adalah sesuatu yang tidak kita sukai, tetapi juga tidak dapat kita tolak. Persoalan hidup manusia itu bervariasi, ada yang mengalami kesusahan ekonomi, kelaparan, sakit penyakit, penderitaan bathin, dll.

Kekayaan dan kekuasaan mungkin dapat menjadi andalan bagi seseorang untuk menyelesaikan persoalan hidupnya. Tetapi ketahuilah bahwa semuanya itu terbatas!. Suatu waktu kita akan menemui kenyataan bahwa apa yang kita miliki tidak mampu untuk menjawab persoalan yang kita hadapi. Hanya ada satu pribadi yang tidak pernah terbatas, nama-Nya JESUS. Ia akan melakukan perkara yang ajaib dalam menyelesaikan semua persoalan yang kita hadapi, dan “Mujizat itu Pasti Terjadi”.

Lewat bacaan firman Tuhan di atas, kita diajarkan beberapa hal sehingga kita dapat mengalami mujizat dalam menyelesaikan setiap persoalan dalam kehidupan kita :

Pertama : Hidup dalam Takut akan Tuhan (Ayat 1);

Janda tersebut adalah istri dari salah seorang nabi, dan ia mengakui bahwa ia adalah seorang yang takut akan Tuhan. Hal ini adalah merupakan suatu langkah awal yang sangat menentukan bagi terjadinya mujizat dalam kehidupannya. Sekalipun sebenarnya sebagai seorang istri dari seorang hamba Allah dan hidup dalam takut akan Allah, ia tidak perlu sampai harus berhutang. Maz. 34 : 10 berkata : “Takutlah akan Tuhan, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia.” Selanjutnya Raja Salomo mencatat dalam Amsal 14 : 26 : “Dalam takut akan Tuhan ada ketentraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anaknya.”

.

Kedua : Memohon Pertolongan Tuhan (Ayat 1);

Janda tersebut percaya bahwa Tuhan pasti akan sanggup menolong dia. Dia tahu di sini ada seorang abdi Allah yang bernama Elisa, dan ia sadar bahwa ia harus membawa persoalannya ini kepada Tuhan lewat hamba-Nya. (Bnd. Kis. 9:36-40). Yak. 5:14-16 berkata : “Kalau ada seorang diantara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia dan mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan. Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni. Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar , bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.”

Hamba Allah adalah merupakan kepanjangan tangan Allah yang diberi kuasa untuk melakukan perkara-perkara ajaib untuk kemuliaan nama Tuhan. (Bnd. Luk. 9:1; 10:19). Namun ingatlah bahwa hamba Allah tersebut hanyalah sebagai alat dalam Tangan Tuhan. Mat. 11:28 berkata : “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat , Aku akan memberi kelegaan kepadamu.”

Ketiga : Bertindak Dengan Iman (Ay. 2-7);

Janda tersebut menuruti segala sesuatu yang diperintahkan Elisa kepadanya. Ia pergi meminta bejana-bejana kosong kepada tetangga-tetangganya. Sekalipun kedengarannya agak ganjil untuk menyediakan bejana-bejana kosong yang banyak itu dan kemudian mengisinya dengan minyak yang hanya terdapat dalam sebuah buli-buli namun ia tetap melakukannya juga. Ia percaya bahwa Allah sanggup melakukan segala sesuatu sekalipun itu diluar batas pikiran manusia. Ini adalah suatu tindakan iman yang benar. Dan hasil daripada tindakan imannya tersebut, membuatnya dapat keluar dari masalah yang dihadapinya, karena minyak yang tinggal sedikit dalam buli-buli secara mujizat diubahkan oleh Tuhan menjadi minyak yang berlimpah yang dapat mengisi seluruh bejana-bejana kosong yang telah disiapkan oleh janda ini.

Dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru kita dapati bertaburan kisah tentang orang-orang yang melakukan perintah Tuhan dan mereka mengalami mujizat Tuhan secara luar biasa. Musa taat melakukan perintah Tuhan mengangkat tongkatnya ke arah Laut Teberau dan terbelahlah air laut itu, sehingga Bangsa Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering. Petrus taat melakukan perintah Tuhan Yesus untuk menebarkan jala, maka ia menangkap sejumlah besar ikan. Sepuluh orang kusta taat melakukan perintah ketika Tuhan Yesus menyuruh mereka pergi memperlihatkan diri kepada Imam, maka sembuhlah mereka semua. Lihatlah! Didalam tindakan iman untuk melakukan perintah Tuhan terdapat kuasa yang mengerjakan mujizat dalam menyelesaikan setiap persoalan hidup.

Saudaraku! jika kita mau mengalami mujizat Allah dalam menjawab setiap persoalan hidup kita, maka baiklah kita : Hidup dalam takut akan Tuhan, Memohon pertolongan Tuhan serta mau bertindak dengan Iman. Dan “Mujizat itu Pasti Terjadi”. Terpujilah Tuhan Yesus Kristus! Amin.

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | Best Buy Printable Coupons