Jumat, 22 Agustus 2008

Ringkasan Khotbah Bulan Agustus

Mujizat Itu Pasti Terjadi

Bertumbuh dan Menghasilkan Buah

Yoh. 15 : 16 & 17

Oleh : Fredrik Dandel

16 “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. 17 Inilah perintah-Ku kepadamu : Kasihilah seorang akan yang lain.”

Allah telah memilih kita sebagai anak-Nya (milik kepunyaan-Nya) sebelum dunia ini dijadikan. (Ef. 1:4&5). Sebagai milik kepunyaan-Nya, Ia menghendaki supaya kita menghasilkan buah yang baik dan tetap. Buah yang dimaksudkan tersebut adalah : Buah Pertobatan (Mat. 3:8); Buah Kebenaran (Flp. 1:11; Yak. 3:18); Buah Roh (Gal. 5:22), serta Buah Injil / Buah Pelayanan (Rm.1:13; Kol. 1:6).

Mat. 21:18-22 dan Mrk. 11:12-14 mencatat bahwa ketika Yesus lapar dan pergi mendapati pohon ara dengan harapan akan mendapatkan sesuatu dari pohon tersebut, namun pohon tersebut tidak berbuah, dan akhirnya dikutuk sampai kering dan mati.

Tentunya kita tidak ingin sehingga kasih karunia Allah berpaling dari kehidupan kita. Oleh sebab itu kita harus berbuah. Agar supaya pohon tersebut (kehidupan kita) dapat bertumbuh dan menghasilkan buah, maka yang perlu kita perhatikan adalah :

Pertama : Benih yang Baik;

Suatu pohon berasal dari suatu benih. Benih yang baik akan menghasilkan pohon yang berkualitas (baik), sedangkan benih yang tidak baik akan menghasilkan pohon yang tidak baik pula. Oleh sebab itu, seorang penabur yang baik akan memilih benih yang baik untuk ditaburkan di ladangnya.

Benih yang baik dalam pengertian rohaninya berbicara tentang : Firman Allah (Luk. 8:11), Mat. 13:38 mengatakan bahwa benih yang baik itu adalah anak-anak Kerajaan.

1 Petrus 1:23 berkata : Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fanal. Oleh firman Allah yang hidup dan yang kekal.”

Kedua : Tanah Yang Baik;

Benih yang baik harus ditanam pada suatu tanah yang baik. Dalam suatu perumpamaan (Mat. 13:1-23, Mrk. 4:1-20 dan Luk. 8:4-15), Tuhan Yesus mengajarkan tentang seorang penabur yang keluar menaburkan benih. Benih tersebut ada yang jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, setelah tumbuh ia menjadi kering karena tidak mendapat air. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, dan semak itu tumbuh bersama-sama dan menghimpitnya sampai mati. Dan sebagian lagi jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat.

Tanah tempat benih yang jatuh tersebut berbicara tentang sikap hati manusia dalam menerima Firman Allah. Tanah yang baik adalah sikap hati yang baik, yaitu dengan menyambut Firman (Mrk. 4:20), mengerti Firman (Mat.13:23) serta menyimpannya dengan baik (Luk.8:15)

2Kor. 3:3 berkata : Karena ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.


Ketiga : Perawatan Yang Baik;

Suatu pohon dari benih yang baik yang ditanam pada tanah yang baik harus pula dirawat dengan baik untuk menghasilkan buah yang banyak dan berkualitas. Buah yang dikeluarkan ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat dan ada yang seratus kali lipat.

Sekiranya pohon yang tumbuh tersebut belum menghasilkan buah, maka yang kita perbuat adalah : mencangkul tanahnya dan memberinya pupuk (Luk.13:6-9; bnd. Yes.5:1-7). Hati yang keras akan menghambat proses pertumbuhan dan pembuahan rohani oleh sebab itu, hati tersebut perlu dilembutkan sehingga Firman Allah dapat leluasa bertumbuh dan menghasilkan buah dalam kehidupan kita. Maz. 95:7b & 8 berkata : “Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya! Janganlah keraskan hatimu seperti di Meriba, seperti pada hari di Masa di padang gurun.”

Tetapi jikalau buah yang dihasilkannya sedikit, maka yang diperbuat oleh pengusaha tersebut adalah : memotong ranting yang tidak berbuah dan membersihkan ranting yang berbuah sehingga dapat lebih banyak berbuah (Yoh.15:1&2). Untuk memotong dan membersihkan ranting tersebut, maka alat yang dipakai adalah pedang (Firman Allah). Yoh. 15:3 berkata : “Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.” Ibr. 4:12 berkata : “Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam daripada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.Dan tidak ada suatu mahkluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.”

Sekiranya dalam kehidupan ini kita rindu untuk menghasilkan buah bagi Allah dan sesama, maka kita harus mendengar Firman Allah (Benih Yang Baik), menerima Firman Allah dengan sikap hati yang baik (Tanah Yang Baik), serta mau menjaga dan memelihara Firman Allah tersebut di dalam diri kita (Perawatan Yang Baik). Niscaya Allah akan mendapati kita berbuah dan buah tersebut menyenangkan hati Tuhan. Terpujilah Tuhan Yesus Kristus. Amin.


Mujizat Itu Pasti Terjadi

(2 Raja-Raja 4:1-7)

Oleh : Fredrik Dandel

1Salah seorang dari isteri-isteri para nabi mengadukan halnya kepada Elisa, sambil berseru : “Hambamu, suamiku, sudah mati dan engkau ini tahu, bahwa hambamu ini takut akan Tuhan. Tetapi sekarang, penagih hutang sudah datang untuk mengambil kedua orang anakku menjadi budaknya.” 2Jawab Elisa kepadanya : “Apakah yang dapat kuperbuat bagimu? Beritahukanlah kepadaku apa yang kau punya di rumah.” Berkatalah perempuan itu : “Hambamu ini tidak punya sesuatu apapun di rumah, kecuali sebuah buli-buli berisi minyak”.

Semua kita yang hidup di dunia ini tidak ada yang hidup tanpa masalah atau persoalan hidup. Tak pandang dia adalah seorang yang miskin ataupun seorang yang kaya; rakyat jelata ataupun pejabat semuanya pernah, sedang dan akan menemui suatu persoalan dalam hidupnya. Masalah atau persoalan hidup adalah sesuatu yang tidak kita sukai, tetapi juga tidak dapat kita tolak. Persoalan hidup manusia itu bervariasi, ada yang mengalami kesusahan ekonomi, kelaparan, sakit penyakit, penderitaan bathin, dll.

Kekayaan dan kekuasaan mungkin dapat menjadi andalan bagi seseorang untuk menyelesaikan persoalan hidupnya. Tetapi ketahuilah bahwa semuanya itu terbatas!. Suatu waktu kita akan menemui kenyataan bahwa apa yang kita miliki tidak mampu untuk menjawab persoalan yang kita hadapi. Hanya ada satu pribadi yang tidak pernah terbatas, nama-Nya JESUS. Ia akan melakukan perkara yang ajaib dalam menyelesaikan semua persoalan yang kita hadapi, dan “Mujizat itu Pasti Terjadi”.

Lewat bacaan firman Tuhan di atas, kita diajarkan beberapa hal sehingga kita dapat mengalami mujizat dalam menyelesaikan setiap persoalan dalam kehidupan kita :

Pertama : Hidup dalam Takut akan Tuhan (Ayat 1);

Janda tersebut adalah istri dari salah seorang nabi, dan ia mengakui bahwa ia adalah seorang yang takut akan Tuhan. Hal ini adalah merupakan suatu langkah awal yang sangat menentukan bagi terjadinya mujizat dalam kehidupannya. Sekalipun sebenarnya sebagai seorang istri dari seorang hamba Allah dan hidup dalam takut akan Allah, ia tidak perlu sampai harus berhutang. Maz. 34 : 10 berkata : “Takutlah akan Tuhan, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia.” Selanjutnya Raja Salomo mencatat dalam Amsal 14 : 26 : “Dalam takut akan Tuhan ada ketentraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anaknya.”

.

Kedua : Memohon Pertolongan Tuhan (Ayat 1);

Janda tersebut percaya bahwa Tuhan pasti akan sanggup menolong dia. Dia tahu di sini ada seorang abdi Allah yang bernama Elisa, dan ia sadar bahwa ia harus membawa persoalannya ini kepada Tuhan lewat hamba-Nya. (Bnd. Kis. 9:36-40). Yak. 5:14-16 berkata : “Kalau ada seorang diantara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia dan mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan. Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni. Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar , bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.”

Hamba Allah adalah merupakan kepanjangan tangan Allah yang diberi kuasa untuk melakukan perkara-perkara ajaib untuk kemuliaan nama Tuhan. (Bnd. Luk. 9:1; 10:19). Namun ingatlah bahwa hamba Allah tersebut hanyalah sebagai alat dalam Tangan Tuhan. Mat. 11:28 berkata : “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat , Aku akan memberi kelegaan kepadamu.”

Ketiga : Bertindak Dengan Iman (Ay. 2-7);

Janda tersebut menuruti segala sesuatu yang diperintahkan Elisa kepadanya. Ia pergi meminta bejana-bejana kosong kepada tetangga-tetangganya. Sekalipun kedengarannya agak ganjil untuk menyediakan bejana-bejana kosong yang banyak itu dan kemudian mengisinya dengan minyak yang hanya terdapat dalam sebuah buli-buli namun ia tetap melakukannya juga. Ia percaya bahwa Allah sanggup melakukan segala sesuatu sekalipun itu diluar batas pikiran manusia. Ini adalah suatu tindakan iman yang benar. Dan hasil daripada tindakan imannya tersebut, membuatnya dapat keluar dari masalah yang dihadapinya, karena minyak yang tinggal sedikit dalam buli-buli secara mujizat diubahkan oleh Tuhan menjadi minyak yang berlimpah yang dapat mengisi seluruh bejana-bejana kosong yang telah disiapkan oleh janda ini.

Dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru kita dapati bertaburan kisah tentang orang-orang yang melakukan perintah Tuhan dan mereka mengalami mujizat Tuhan secara luar biasa. Musa taat melakukan perintah Tuhan mengangkat tongkatnya ke arah Laut Teberau dan terbelahlah air laut itu, sehingga Bangsa Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering. Petrus taat melakukan perintah Tuhan Yesus untuk menebarkan jala, maka ia menangkap sejumlah besar ikan. Sepuluh orang kusta taat melakukan perintah ketika Tuhan Yesus menyuruh mereka pergi memperlihatkan diri kepada Imam, maka sembuhlah mereka semua. Lihatlah! Didalam tindakan iman untuk melakukan perintah Tuhan terdapat kuasa yang mengerjakan mujizat dalam menyelesaikan setiap persoalan hidup.

Saudaraku! jika kita mau mengalami mujizat Allah dalam menjawab setiap persoalan hidup kita, maka baiklah kita : Hidup dalam takut akan Tuhan, Memohon pertolongan Tuhan serta mau bertindak dengan Iman. Dan “Mujizat itu Pasti Terjadi”. Terpujilah Tuhan Yesus Kristus! Amin.

0 komentar:

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | Best Buy Printable Coupons