Minggu, 29 Juni 2008

Sambutan Ketua Umum KKSU-TSB

Shaloom………….

Pertama-tama saya ingin mengajak kita semua, warga KKSU-TSB yang sangat saya kasihi untuk menaikan puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, karena hanya karena anugerahNya yang dilimpahkan kepada kita, maka sampai detik ini, kita masih dapat dipersatukan dalam wadah yang sama-sama kita cintai ini.

Perjalanan KKSU-TSB hingga melewati Tahun yang kedua, bukanlah merupakan hal yang mudah tentunya. Seorang bayi yang masih mengharapkan air susu ibunya, tengah dipersiapkan untuk kemudian melepaskan keinginan tersebut, sebab tidak untuk selamanya dia harus bergantung kepada air susu ibunya, saatnya sang bayi tersebut mulai menikmati makanan yang lebih keras lagi sesuai dengan pertumbuhan / perkembangannya.

Kita tidak bisa berharap untuk mengelak dari tantangan / rintangan yang akan datang menghadang, yang harus kita lakukan adalah menghadapi tantangan / rintangan tersebut dan berusaha menyelesaikannya sebijaksana mungkin.

Namun sebagai manusia kami menyadari bahwa kelemahan / kekurangan itu selalu ada. Oleh sebab itu marilah kita ikatkan tekat kita untuk saling memberi maaf, saling menghargai, saling memahami, saling mengasihi, dan saling menghidupkan antar sesama kita baik sebagai Anggota, Badan Pengurus serta Dewan Pembina. “Sebab kita hidup untuk saling menghidupkan”.

Saya percaya jika hal ini dapat kita amalkan, niscaya kita akan melihat KKSU-TSB sebagai wadah yang terdepan dalam menciptakan umat yang beriman, berbudi pekerti yang luhur dan bermartabat.

Hadirnya “Suara KKSU-TSB” ditengah-tengah kita, merupakan salah satu implementasi dari kerinduan Badan Pengurus KKSU-TSB untuk membawa wadah ini dalam mewujudkan visi dan misinya. Keterbatasan sumber daya yang ada, tidak menyurutkan semangat kita untuk maju. Oleh sebab itu selayaknya kehadiran “Suara KKSU-TSB” kita sambut dengan ucapan syukur kepada Tuhan yang masih mempercayakan tugas mulia ini kepada kita.

Tidaklah mudah tentunya bagi kita untuk mewujudkan harapan kita. Tetapi Saya Sebagai Ketua KKSU-TSB mengajak kita semuanya, bersatu hati, bergandengan tangan, BERSAMA-SAMA KITA BISA !!!.

Selamat atas terbitnya “Suara KKSU-TSB” Tuhan Yesus memberkati !!!

Ambon, 01 Juni 2008

Ketua Umum KKSU-TSB

JOTJE KESEK

Mengenal Lebih Dekat KKSU-TSB

SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA KKSU-TSB

Berdirinya KKSU-TSB diilhami dengan niat yang tulus, yang dinyatakan dengan kesadaran bahwa asal-usul atau garis keturunan yang adalah merupakan kehendak Allah, patut disyukuri dan diakui sebagai karunia yang dilimpahkan kepada umat Tuhan.

Asal-usul atau silsilah tersebut merupakan jati diri dari setiap manusia yang akan selalu melekat kepadanya sampai ia kembali kepada Pencipta-Nya. Sehingga jati diri itu tidaklah hendak dijadikan sebagai suatu bentuk perbedaan yang menjadi hambatan di dalam pergaulan hidup, tetapi menjadikannya sebagai suatu bentuk kekayaan budaya untuk mempersatukan di dalamnya elemen-elemen yang berbeda.

Jati diri sebagai anak-anak Sulawesi Utara baik secara garis keturunan, pun dalam hubungan kekerabatan inilah yang dipertahankan dengan penuh rasa kebanggaan. Di satu sisi bahwa nilai-nilai budaya yang telah berakar di negeri asal “Sulawesi Utara” dalam hidup kebersamaan, saling tolong menolong, bantu membantu, bahu membahu yang secara singkat dikatakan oleh Bapak Dr. G.S.S.J. Ratulangi dalam ungkapan : “Sitou Timou – Tumou Tou”, adalah sejalan dengan firman Allah.

Sisi lain, umat tengah diperhadapkan dengan suatu realitas hidup, situasi dan kondisi dunia yang sedang mengalami krisis multi dimensi, menuntut stabilitas kerohanian yang berakar kuat di dalam Iman, Pengharapan serta Kasih.

Hal ini membawa beberapa di antara tua-tua dalam rukun ini, diantaranya Bapak Jotje Kesek dan Ny. Tien Tanan/Sumolang untuk memprakarsai terwujudnya kebersamaan warga Sulawesi Utara dalam suatu wadah persekutuan.

Beberapa inisiatif yang dilaksanakan kemudian membawa kepada Pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 05 Maret 2006, tepatnya di rumah Keluarga Bpk. Benny Lamia / Tahapary yang berlokasi di Desa Hative Kecil, yang melahirkan kesepakatan diantaranya :

  1. Menyepakati berdirinya suatu wadah yang diberi nama : Kerukunan Keluarga Sulawesi Utara “Torang Samua Basudara”.
  2. Membentuk Badan Pengurus KKSU-TSB masa bakti 2006-2007, yang diketuai oleh Bapak Jotje Kesek, Wakil Ketua : Bapak Barnabas Malindang, Sekretaris I : Bapak Fredrik Dandel, Sekretaris II : Ibu An Pantolosang, Bendahara I : Ny. Tien Tanan/Sumolang, Bendahara II. Ny. Fien Gomies/Kesek, serta Seksi-Seksi, yaitu : Seksi Kerohanian : Ny. Ani Lamia/Tahapari, Seksi Usaha Dana : Ny. An Tanjung/Kairupan, seksi Kerumahtanggaan : Bapak Handry Sasuwuhe, yang dibantu oleh anggota-anggota seksi masing-masing.
  3. Melaksanakan kebaktian rutin pada setiap hari minggu.
  4. Melaksanakan kegiatan-kegiatan sosial dan kerohanian.

”Sungguh alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun !. Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya. Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion, sebab ke sanalah Tuhan memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.” Mazmur 133:1-3. Dijadikan sebagai Motto KKSU-TSB.

Dengan dasar firman Allah itulah, KKSU-TSB hingga saat ini tetap solid bahkan telah melewati dua tahun usia, meskipun masih sangatlah muda, tetapi kiranya dengan pertolongan Tuhan, Persekutuan ini akan tetap berjalan dengan baik.

Sumber : LKPJ Ketua KKSU-TSB Periode 2006/2007.

Selasa, 24 Juni 2008

Tips mengurangi kesulitan ekonomi saat ini :

· Kurangi pengeluaran keuangan yang tidak terlalu penting, seperti jajan dan sebagainya.

· Manfaatkan sekecil apapun halaman rumah kita, dengan membuat “dapur hidup”.

· Jika tidak terlalu penting, usahakan tidak melakukan perjalan keluar rumah yang membutuhkan biaya transportasi atau pemborosan BBM.

· Perjalanan ke tempat kerja yang jaraknya tidak terlalu jauh, usahakan dilakukan dengan berjalan kaki saja.

· Berdoa, minta pertolongan Tuhan supaya dapur keluarga kita tetap menyala, anak-anak kita tetap bersekolah, keluarga kita terhindar dari penyakit.

· Bantulah saudara-saudara kita yang membutuhkan, niscaya kita tidak akan berkekurangan. (Ed.)

Pergumulan Kita

Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM)

Writen by : Fredrik Dandel

Pemerintah Republik Indonesia pada Sabtu, 24 Mei 2008 telah mengumumkan kenaikan harga BBM hingga mencapai 28,7%. Dampak dari keputusan tersebut sangat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia terutama masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Kesulitan ekonomi adalah sesuatu hal yang tidak dapat tidak, menjadi konsumsi keseharian masyarakat. Demonstrasi massa, sampai saat ini masih terus bergema. Dari Mahasiswa sampai kepada PKL dan Sopir Angkot melakukan orasi dimana-mana menentang keputusan tersebut. Di lain pihak pemerintah menyatakan bahwa keputusan tersebut tidak dapat ditawar-tawar lagi, jikalau tidak ingin melihat bangsa Indonesia terpuruk lebih dalam lagi. Alasan tersebut cukup dapat dipahami mengingat kenaikan harga BBM adalah merupakan persoalan global yang melanda dunia.

“Saya mengharapkan semua elemen masyarakat dapat memahami kenaikan harga BBM oleh pemerintah, karena hal ini demi untuk kesejahteraan masyarakat” ungkap salah seorang petinggi di Daerah Maluku seperti yang dikutip dari harian pagi Ambon Ekspres, selasa tanggal 27 Mei 2008.

Sebagai kompensasi terhadap kenaikan harga BBM tersebut, pemerintah menggulirkan kebijakan pembagian Biaya Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat miskin di Indonesia. Tak pelak kebijakan tersebut menimbulkan pro dan kontra di kalangan tokoh masyarakat Indonesia. Mugkinkah kebijakan tersebut dapat menjawab kesulitan yang dialami oleh rakyat Indonesia saat ini?. Belum lagi ditambah persoalan peliknya pembagian dana BLT tersebut yang disebabkan tidak akurasinya data masyarakat miskin di berbagai daerah.

Apa yang harus kita perbuat, menyikapi realitas tersebut? Sebagai Umat Tuhan yang mendiami negeri Indonesia tercinta ini, KKSU-TSB dituntut supaya tidak berpangku tangan saja. Mari bersama-sama kita kumpulkan dupa kita, bakar dan naikan kepada Tuhan bersama pergumulan seluruh Umat-Nya dalam doa di sepanjang bulan ini :

1. Berdoa bagi seluruh anggota KKSU-TSB, serta bagi seluruh rakyat Indonesia supaya Tuhan memberi kekuatan dan jalan keluar untuk menghadapi dan mengatasi kesulitan ekonomi.

2. Berdoa bagi Bapak Presiden, Bapak Wakil Presiden serta seluruh jajarannya, supaya diberikan hikmat dan kekuatan untuk memimpin Bangsa Indonesia bangkit dari keterpurukan ekonomi, dan membawa rakyat Indonesia menuju masyarakat adil dan makmur.

3. Berdoa supaya semua kejadian yang ada, tidak akan membawa kepada tindakan anarkis yang akhirnya menelan korban jiwa dan harta benda, sampai kepada disintegrasi bangsa.

4. Jangan lupa berdoa juga, bagi Daerah Maluku dalam menghadapi PEMILUKADA yang sedianya akan diperhelatkan pada 09 Juli 2008. Kiranya terhindar dari segala bentuk tindak kekerasan, menimbulkan kerusuhan yang hanya akan menambah daftar panjang penderitaan masyarakat Maluku.

Ringkasan Khotbah Minggu, 11 Mei 2008

Belajar Untuk Menikmati Kasih

Matius 7 : 12

Oleh : Fredrik Dandel

“Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.

Kehendak / kebutuhan manusia yang paling utama adalah untuk dicintai dan dikasihi. Persoalannya adalah bahwa kebutuhan tersebut akan menjadi sulit kita nikmati, kecuali jika diri kita dengan pertolongan Tuhan yang mau memulainya terlebih dahulu.

Lewat bacaan firman Tuhan di atas, kita diajarkan beberapa hal untuk dapat menikmati kasih itu :

Pertama : Belajar untuk menghargai/ mengasihi pribadi kita;

Sebelum orang lain menghargai/ mengasihi kita, baiklah terlebih dahulu kita menghargai/ mengasihi diri kita sendiri. Pada dasarnya semua manusia, tanpa kecuali mempunyai kecenderungan untuk itu. Sekalipun kedengarannya gampang, tetapi pada kenyataanya, menghargai/ mengasihi diri kita sendiri merupakan suatu persoalan yang sangat serius dihadapi oleh umat manusia dari masa ke masa. Kasus narkoba, judi, miras dan sebagainya sampai kepada bunuh diri adalah suatu contoh dari sekian banyak contoh yang dapat kita temui di sekeliling kita. Percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya (Gal. 5 : 19 – 21 / Perbuatan Daging) juga adalah merupakan perbuatan-perbuatan yang merusak diri kita sendiri.

Mengapa kita harus menghargai/ mengasihi pribadi kita?

Kej. 1: 26 & 27 : Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah.

I Kor. 6 : 19 & 20 : Tubuhmu adalah tempat kediaman Roh Kudus.

Kedua : Belajar untuk menghargai/ mengasihi sesama;

Sekiranya menghargai/ mengasihi diri sendiri merupakan suatu persoalan yang serius dihadapi oleh seorang umat, terlebih lagi untuk menghargai/ mengasihi sesama. Persoalan akan timbul ketika kita dengan sadar atau tidak sadar menyakiti sesama kita. Tetapi jika kita, oleh kuasa Roh Kudus telah mampu untuk dapat belajar mengasihi/ menghargai pribadi kita sendiri, maka tentunya kita juga akan dapat belajar untuk menghargai/ mengasihi sesama kita.

Manusia itu adalah mahkluk social, yang tidak dapat hidup tanpa orang lain”. Kej. 2 : 18 berkata : “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.”

Maz. 133 : “Sungguh alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!”

Mengasihi sesama berarti kita belajar untuk mengerti apa yang patut dan tidak patut kita perbuat kepada sesama kita. KOLOSE 3 : 8 – 10 berkata : 8 Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. 9 Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, 10 dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya.

Ketiga : Belajar untuk menghargai/ mengasihi Allah ;

Alkitab berkata bahwa Allah itu adalah Kasih. Karena kasih-Nya, Allah rela mengorbankan Anak-Nya yang Tunggal, yaitu Kristus Yesus Tuhan pada saat kita masih hidup dalam kegelimpangan dosa. Memang Allah mengasihi orang berdosa, tetapi Allah sangat membenci dosa. Roma 6 : 23 berkata : “Sebab upah dosa adalah maut , tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal di dalam Yesus Kristus, Tuhan kita”.

Mengasihi Allah berarti kita : menanggalkan dosa, setiap hari dengan firman Allah, menyembah Dia dalam roh dan kebenaran. Jika kita mau belajar untuk menghargai/ mengasihi Allah, maka dipastikan bahwa Allah akan lebih lagi mengasihi dan menyayangi kita.

Sekiranya kita rindu untuk mendapatkan kasih, maka baiklah kita belajar untuk mengasihi diri kita, mengasihi sesama kita serta mengasihi Allah Bapa kita. Niscaya harapan/ kerinduan kita akan menjadi kenyataan dalam hidup setiap hari. Kiranya Tuhan Yesus menolong kita semua. Amin.

Seputar Panitia 2008/2009

Minggu, 11 Mei 2008 :

Berdasarkan undangan resmi via sms kepada anggota panitia, maka pada hari minggu, tanggal 11 Mei 2008, selesai ibadah yang bertempat di Kel. Sinsu / Ririasa (Desa Hative Kecil – Ambon), telah diadakan Rapat Perdana Panitia Natal, HUT serta Paskah ke III Tahun 2008/2009.

Dalam rapat tersebut, yang dipimpin langsung oleh Ketua Panitia, dan sekretaris sebagai notulis, di hasilkan beberapa keputusan, diantaranya :

1. Rapat perdana bertujuan untuk membahas persiapan-persiapan Natal III KKSU-TSB Tahun 2008.

2. Untuk kelancaran pelaksanaan tugas Seksi-seksi, diwajibkan kepada masing-masing seksi untuk melengkapi formular Program Kerja seksi, yang kemudian akan dijadikan dasar pengambilan kebijakan panitia ke depan.

3. Upaya pengumpulan dana oleh Seksi Usaha Dana, akan segera dimulai pada hari minggu, tanggal 18 Mei 2008, dengan kegiatan Penarikan Undian lewat Lotre, dengan harga jual Lotre per kupon adalah Rp. 1000,-.

4. Upaya pengumpulan dana yang lain dalam waktu dekat adalah dengan penjualan Kupon Bazart, yang direncanakan akan berlangsung pada bulan Juni, tanggal 9 s/d 10, Tahun 2008.

5. Mewajibkan kepada seluruh anggota panitia untuk dapat bekerjasama, dalam mensukseskan pelaksanaan ketiga moment akbar yakni : Natal, HUT serta Pazca KKSU TSB di Tahun 2008/2009.

Disamping keputusan-keputusan tersebut di atas, diinformasikan juga hal-hal lain, yaitu sebagai berikut :

1. Keuangan Panitia tertanggal 11 Mei 2008 adalah sebesar Rp. 160.000,-

2. Cap panitia akan disumbangkan oleh Kel. Tanjung / Kairupan.

3. Ketua Panitia Ny. Merry Aroran/Rahawarin, SPd. Atas nama Keluarga berkenan memberikan sumbangan sukarela sebesar Rp. 15.000, sebagai modal awal pelaksanaan Lotre. (Ed.)

Minggu, 18 Mei 2008 :

Upaya pengumpulan dana oleh Seksi Usaha Dana yang dikomandani oleh Ny. D. Makarilang/ Budiman cs, berhasil menambah Keuangan Panitia sebesar Rp. 48.000,-. Dalam penarikan lotre tersebut, yang kemudian “dimenangkan” oleh Ny. Tasya Mikini / Marapil yang juga sebagai tuan rumah, telah merelakan hadiah lotre untuk diserahkan kembali kepada “Tim Usaha Dana” untuk penarikan lotre pada minggu berikutnya. (Ed.)

Minggu, 25 Mei 2008 :

Keseriusan Panitia dalam mensukseskan Perayaan Natal KKSU-TSB 2008 tidak dapat diragukan lagi. Memasuki pekan terakhir di bulan Mei 2008 ini, Panitia melalui Seksi Usaha Dana, semakin menunjukkan peran yang cukup signifikan. Tercatat dalam minggu ke empat bulan ini, telah dilakukan upaya pengumpulan dana melalui penjualan Kupon Bazart serta penarikan Lotre.

Kupon Bazart yang sedianya akan terlaksana pada tanggal 09 dan 10 Juni 2008 di Rumah Makan Perum Perikani – Depan Gereja GPM Imanuel Gatik, dengan jumlah kupon sebanyak 320 (tiga ratus dua puluh) lembar atau 32 buku tersebut dipastikan bakal habis terjual baik kepada anggota maupun kepada masyarakat umum. Diperkirakan bahwa keuntungan yang akan diperoleh lewat penjualan Kupon Bazart ini lebih dari Rp. 3.000.000,-.

Sementara itu penarikan lotre yang dilakukan setelah selesai ibadah rutin, berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp. 35.000,-. Penarikan Lotre yang kemudian dimenangkan oleh Bapak Fredrik Dandel tersebut, adalah berupa sebuah teko saringan teh yang mungil dan menawan. Dalam kesempatan itu pula, Ibu Diana Torry/Aling sebagai tuan rumah, atas nama Keluarga berkenan memberikan sumbangan hadiah untuk penarikan lotre di minggu berikutnya berupa sebuah mangkok sup yang sangat cantik. ...........Selamat berjuang, ........... semoga Bapak / Ibu lah yang ketiban rejeki pada minggu berikutnya !. (Ed.)

Seputar Badan Pengurus

Minggu, 04 Mei 2008 :

Sebagai wujud kepeduliaan dan kebersamaan yang terjalin didalam Kerukunan Keluarga Sulawesi Utara – Torang Samua Basudara, dalam menyikapi rencana keberangkatan/ kepindahan Kel. Slamate / Tawera ke Makasar terkait dengan dimutasikannya Ibu Tien Slamate / Tawera oleh Pengadilan Tinggi Maluku, Institusi dimana beliau menjalankan tugasnya selama ini, maka Kerukunan Keluarga Sulawesi Utara – “Torang Samua Basudara” melalui Ketua Bapak Jotje Kesek berkenan memberikan cendramata berupa hiasan dinding dari kerang mutiara.

Penyerahan cendramata tersebut diterima secara langsung oleh Ibu Tien Slamate / Tawera, disaksikan oleh Anggota KKSU-TSB yang hadir pada saat ibadah perpisahan di Keluarga tersebut. Suasana haru melingkupi semua yang hadir, tatkalah Ibu Tien menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua Anggota serta Badan Pengurus KKSU-TSB atas kepeduliaan, kebersamaan, serta suasana kekeluargaan yang telah dibangun antar anggota yang telah pula dirasakan oleh Keluarga ini. (Ed.)

Minggu, 18 Mei 2008 :

Badan Pengurus Kerukunan Keluarga Sulawesi Utara – “Torang Samua Basudara” yang dikomandani oleh Bapak Jotje Kesek selalu berpihak kepada kepentingan anggota. Meskipun ditengah suasana keuangan KKSU-TSB yang terbilang kembang-kempis, tidak pernah sedikitpun menyurutkan komitmen Kerukunan ini untuk semaksimal mungkin membantu anggotanya.

Di akhir ibadah rutin KKSU-TSB yang saat itu berlangsung di Keluarga Mikini / Marapil (Halong Tanah Merah-Belakang PLN Hative Kecil) , Bapak Jotje Kesek selaku Ketua Kerukunan ini berkenan menyerahkan bantuan keuangan sebesar Rp. 100.000,- kepada Kel. Tupamahu / Mames.

Penyerahan bantuan yang diterima oleh Ibu Novi Tupamahu / Mames tersebut sebagai ucapan selamat kepada Ibu Novi yang telah melahirkan bayinya dengan selamat, sekaligus melaksanakan amanat dari KKSU-TSB melalui Program Kerja Badan Pengurus KKSU-TSB Periode 2007/2009. (Ed).

Minggu, 25 Mei 2008 :

Komitmen Badan Pengurus Kerukunan Keluarga Sulawesi Utara – “Torang Samua Basudara” dalam menciptakan bentuk pelayanan yang baik kepada anggota, tercermin dalam kebijakan Badan Pengurus ini untuk mengambil langkah strategis. Dikeluarkannya kebijakan untuk membuat “Suara KKSU-TSB” dinilai sebagai langkah yang sangat berani, mengingat keuangan KKSU-TSB yang masih sangat minim. Di satu sisi, langkah / kebijakan ini, disambut positif oleh seluruh anggota yang hadir.

Dalam penjelasannya kepada anggota yang hadir saat ibadah rutin KKSU-TSB yang berlangsung di Kel. Torry / Aling (Lampu 5 – Desa Hative Kecil), Fredrik Dandel selaku Sekretaris I yang berperan utama dalam pengelolaan “Suara KKSU-TSB” ini memaparkan tujuan dan manfaat “Suara KKSU-TSB”, diantaranya : sebagai media publikasi dan informasi KKSU-TSB, sebagai media untuk memupuk dan mengembangkan iman kepada Tuhan, rasa cinta kepada negeri asal Sulawesi Utara dan Bangsa Indonesia pada umumnya serta sebagai wadah untuk menyuarakan aspirasi dan implementasi potensi anggota.

Dijelaskan pula bahwa “Suara KKSU-TSB” terbuka untuk saran, kritik dari seluruh anggota, serta menerima sumbangan naskah atau karya tulis berupa Puisi, Cerpen, kesaksian dan tulisan-tulisan lainnya dari Anggota. “Suara KKSU-TSB” yang akan terbit setiap bulan ini direncanakan mulai penerbitannya pada bulan Juni 2008 dalam Edisi Perdana. (Ed.)

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | Best Buy Printable Coupons