Minggu, 29 Juni 2008

Mengenal Lebih Dekat KKSU-TSB

SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA KKSU-TSB

Berdirinya KKSU-TSB diilhami dengan niat yang tulus, yang dinyatakan dengan kesadaran bahwa asal-usul atau garis keturunan yang adalah merupakan kehendak Allah, patut disyukuri dan diakui sebagai karunia yang dilimpahkan kepada umat Tuhan.

Asal-usul atau silsilah tersebut merupakan jati diri dari setiap manusia yang akan selalu melekat kepadanya sampai ia kembali kepada Pencipta-Nya. Sehingga jati diri itu tidaklah hendak dijadikan sebagai suatu bentuk perbedaan yang menjadi hambatan di dalam pergaulan hidup, tetapi menjadikannya sebagai suatu bentuk kekayaan budaya untuk mempersatukan di dalamnya elemen-elemen yang berbeda.

Jati diri sebagai anak-anak Sulawesi Utara baik secara garis keturunan, pun dalam hubungan kekerabatan inilah yang dipertahankan dengan penuh rasa kebanggaan. Di satu sisi bahwa nilai-nilai budaya yang telah berakar di negeri asal “Sulawesi Utara” dalam hidup kebersamaan, saling tolong menolong, bantu membantu, bahu membahu yang secara singkat dikatakan oleh Bapak Dr. G.S.S.J. Ratulangi dalam ungkapan : “Sitou Timou – Tumou Tou”, adalah sejalan dengan firman Allah.

Sisi lain, umat tengah diperhadapkan dengan suatu realitas hidup, situasi dan kondisi dunia yang sedang mengalami krisis multi dimensi, menuntut stabilitas kerohanian yang berakar kuat di dalam Iman, Pengharapan serta Kasih.

Hal ini membawa beberapa di antara tua-tua dalam rukun ini, diantaranya Bapak Jotje Kesek dan Ny. Tien Tanan/Sumolang untuk memprakarsai terwujudnya kebersamaan warga Sulawesi Utara dalam suatu wadah persekutuan.

Beberapa inisiatif yang dilaksanakan kemudian membawa kepada Pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 05 Maret 2006, tepatnya di rumah Keluarga Bpk. Benny Lamia / Tahapary yang berlokasi di Desa Hative Kecil, yang melahirkan kesepakatan diantaranya :

  1. Menyepakati berdirinya suatu wadah yang diberi nama : Kerukunan Keluarga Sulawesi Utara “Torang Samua Basudara”.
  2. Membentuk Badan Pengurus KKSU-TSB masa bakti 2006-2007, yang diketuai oleh Bapak Jotje Kesek, Wakil Ketua : Bapak Barnabas Malindang, Sekretaris I : Bapak Fredrik Dandel, Sekretaris II : Ibu An Pantolosang, Bendahara I : Ny. Tien Tanan/Sumolang, Bendahara II. Ny. Fien Gomies/Kesek, serta Seksi-Seksi, yaitu : Seksi Kerohanian : Ny. Ani Lamia/Tahapari, Seksi Usaha Dana : Ny. An Tanjung/Kairupan, seksi Kerumahtanggaan : Bapak Handry Sasuwuhe, yang dibantu oleh anggota-anggota seksi masing-masing.
  3. Melaksanakan kebaktian rutin pada setiap hari minggu.
  4. Melaksanakan kegiatan-kegiatan sosial dan kerohanian.

”Sungguh alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun !. Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya. Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion, sebab ke sanalah Tuhan memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.” Mazmur 133:1-3. Dijadikan sebagai Motto KKSU-TSB.

Dengan dasar firman Allah itulah, KKSU-TSB hingga saat ini tetap solid bahkan telah melewati dua tahun usia, meskipun masih sangatlah muda, tetapi kiranya dengan pertolongan Tuhan, Persekutuan ini akan tetap berjalan dengan baik.

Sumber : LKPJ Ketua KKSU-TSB Periode 2006/2007.

0 komentar:

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | Best Buy Printable Coupons