Sabtu, 05 Maret 2011

Dipanggil Untuk Menerima dan Menjadi Berkat


Oleh : Fredrik Dandel, ST.

Kej. 12 : 1 - 9

1 “Berfirmanlah Tuhan kepada Abram : “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; 2 Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. 3 Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.”

Allah yang kita sembah di dalam Kristus Yesus Tuhan adalah Allah yang bertanggungjawab terhadap panggilan dan pilihanNya kepada Kita. Dia memanggil dan memilih kita tidak untuk mencampakkan ataupun kemudian menelantarkan dan membiarkan kita begitu saja tanpa ada kepastian. Tetapi Allah memanggil kita supaya kita dapat menerima dan menjadi berkat. Lewat bacaan firman Tuhan di atas, kita diajarkan rahasia dari panggilan Allah kepada Abram yang juga adalah panggilan Allah kepada kita :

Pertama : Abram Berasal dari Keturunan Orang Benar;

Bagaimana sesungguhnya hubungan antara keberkatan dengan garis keturunan? Mengapa jika kita mau menerima dan menjadi berkat, kita harus berasal dari keturunan orang benar? Apakah memang harus demikian? Raja Daud dalam Maz. 112:1-2 berkata : Haleluya! Berbahagialah orang yang takut akan Tuhan, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; angkatan orang benar akan diberkati.” Bahkan lebih lanjut Raja Daud bersaksi dalam Maz. 37:25&26 : Dahulu aku muda, Sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti; tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.”

Siapa sesungguhnya Abram ini, dan dari mana asal-usulnya? Mengapa dia dipilih dan dipanggil oleh Allah untuk menerima & menjadi berkat? Lukas 3 : 34 – 38 menjelaskan siapa sebenarnya moyang dari Abram. Abram secara garis keturunan berasal dari Sem yakni anak Nuh. Kej. 9 : 18 - 28 mengkisahkan Nuh serta ketiga anaknya Sem, Ham dan Yafet. Bagaimana Nuh memberkati Sem & Yafet serta mengutuk Ham yakni bapak Kanaan. 26 Lagi katanya : “Terpujilah Tuhan, Allah Sem, tetapi hendaklah Kanaan menjadi hamba baginya.”

Abram dipanggil dan dipilih Allah untuk menerima dan menjadi berkat oleh sebab Abram berasal dari keturunan orang benar. Lalu bagaimana dengan kita? Mungkin kita berkata : “Oh ayah saya adalah seorang pemabuk, penjudi, bahkan tidak mengenal Allah, mungkinkah saya menerima janji Allah dalam hidup saya? Oh saya tidak mempunyai singgungan secara garis keturunan dengan Bapak Abraham, apakah janji keberkatan itu juga berlaku bagi saya? Jawabannya adalah : “Tidak masalah, sebab Alkitab menjamin itu!!!. Galatia 3 : 29 berkata : Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah”. Haleluya, trima kasih Tuhan, dalam Kristus aku layak menerima janjiMu.

Kedua : Abram Hidup Dalam Kebenaran;

Untuk menerima dan menjadi berkat, Abram tidak terlena dengan garis keturunannya yang berasal dari orang benar. Tetapi dia juga hidup dalam kebenaran. Ayat 4 dalam Kej. 12 bacaan Alkitab kita berkata : “Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan Tuhan kepadanya, ….”. Ini menunjukkan sikap Abram yang taat kepada Firman yang disampaikan oleh Allah kepadanya. Ketaatan Abram ini menunjukkan bahwa dia hidup dalam kebenaran.

Sekalipun kita percaya (iman) bahwa kita sudah berasal dari keturunan orang benar (milik Kristus), namun jika kita tidak hidup dalam kebenaran, juga adalah sia-sia adanya. Yakobus 2 : 26 berkata : “Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.”

Mazmur 1 : 1 – 3 berkata : “Berbahagilah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.”

Ketiga : Abram Suka Mendirikan Mezbah bagi Tuhan;

Kitab Kejadian mencatat empat kali Abram mendirikan mezbah bagi Tuhan. Yang pertama di suatu tempat dekat Sikhem, yakni Pohon Tarbantin di More (Kej. 12 : 6), dan yang kedua di pegunungan di sebelah timur betel, yakni antara Betel di sebelah barat dan Ai di sebelah Timur (Kej. 12 : 8). Yang ketiga di di Mamre dekat Hebron, (Kej. 13:19). Selanjutnya disaat Allah menguji iman Abraham, dengan meminta Abraham mempersembahkan anaknya Ishak, Abraham mendirikan mezbah untuk mengorbankan anaknya Ishak seperti yang diminta oleh Allah kepadanya. (Kej. 22: 1–19). Mezbah ini didirikan di atas gunung Moria.

Kata Mezbah dalam bahasa Ibrani “mizbéakh” berarti tempat korban persembahan. Menurut etimologi istilah itu melibatkan penyembelihan, dipakai juga untuk mezbah pembakaran ukupan (Kel. 30:1).

Sebagai tempat korban persembahan, mezbah mengandung pengertian rohani SALIB dimana KRISTUS MENJADI KORBAN. Yohanes 3:14-15 berkata :”Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.” Lebih lanjut Yohanes 12:32 berkata : “dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepadaKu”. Permuliakanlah Kristus dengan kuasa Korban-Nya, maka kita akan diberkati Allah dan menjadi berkat bagi sesama kita.

Sekiranya kita mau menerima berkat Allah dan menjadi berkat bagi sesama kita, baiklah kita menyerahkan hidup kita kepada Kristus; hidup dalam kebenaran serta senantiasa mempermuliakan Kristus dengan kuasa Korban-Nya yang menyucikan, menguduskan dan menyelamatkan kita. Tuhan Yesus memberkati. Amin.

Kamis, 12 Februari 2009

Hidup Sebagai Hamba Allah

I Petrus 2 : 11 - 17

16 “Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah.”

Dalam suratnya kepada jemaat di Roma (pasal 6 : 15 – 23), Rasul Paulus menekankan tentang 2 (dua) macam perhambaan, yakni hamba dosa (hamba Iblis) dan hamba kebenaran (hamba Allah).

Sebelum kita mengenal Kristus, kita adalah hamba dosa yang selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Perbuatan-perbuatan tersebut seperti yang dicatat dalam Galatia 5 : 19– 21 yakni tentang perbuatan-perbuatan daging (percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya,) yang membuat kita tidak mendapatkan bagian dalam Kerajaan Allah.

Ketika kita mengenal Kristus Yesus dan memutuskan untuk menerima dan mengikuti Dia, maka kehidupan kita dibebaskan dari kuasa dosa, dan kemudian diberikan kemenangan / kemerdekaan untuk hidup dalam suatu kehidupan yang baru (dilahirkan kembali). I Petrus 1: 8–19, 23 berkata : 18 Sebab kamu tahu bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, 19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. 23 Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh Firman Allah, yang hidup dan yang kekal”

Hidup sebagai orang merdeka itu artinya tidak lagi menjadi hamba si setan. TUHAN YESUS telah memerdekakan kita dari penjajahan dosa dengan memberikan Tubuh dan Darah-NYA sendiri. Penebusan yang dilakukan oleh YESUS KRISTUS itulah yang membuat kita merdeka. Merdeka di sini bukan berarti kita menjadi orang yang semau gue. Rasul Petrus menambahkan, bahwa kita harus hidup sebagai hamba ALLAH. Hidup sebagai hamba Allah berarti kita harus menjadi hamba Tuhan. Menjadi hamba Tuhan berarti kita harus melakukan pekerjaan-pekerjaan pelayanan kepada sesama kita. Di sinilah terletak penekanan yang sangat penting itu, dimana banyak orang Kristen belum menyadari bahwa ketika ia telah menjadi milik Kristus, maka mau atau tidak mau ia harus terlibat di dalam pelayanan pekerjaan Tuhan di tengah dunia ini. Sebagaimana Kristus telah mewariskan suatu teladan dalam kehidupan kita, demikian kita yang hidup dalam Kristus wajib mengikuti apa yang telah ia lakukan. Yohanes 2 : 6 berkata : “Barangsiapa mengatakan bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup” I Petrus 2 : 21 berkata : “Sebab untuk itulah kamu dipanggil. Karena Kristus pun telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.”

Bagaimana sesungguhnya teladan kehidupan Kristus itu sendiri?. Menjadi seorang hamba Allah!. Filipi 2 : 5 - 8 berkata : “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.”

Itulah sebabnya lewat kesempatan ini, saya mengajak kita semua yang ada dalam wadah KKSU-TSB Ambon ini, marilah kita menjadi hamba Tuhan yaitu dengan memberi diri kita untuk melayani pekerjaan Tuhan sesuai dengan karunia yang telah Tuhan anugerahkan bagi kita.

Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita. Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani, jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar; jika karunia untuk menasehati, baiklah kita menasihati. Roma 12 : 4 – 8). Karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, karunia berkata-kata dengan pengetahuan, memberikan iman, karunia untuk menyembuhkan, karunia untuk mengadakan mujizat, karunia untuk bernubuat, karunia untuk membedakan bermacam-macam roh, karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, karunia untuk menafsirkan bahasa roh. Kor. 12 : 4 – 31). Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus. Ef. 4 : 11 – 16). (Bersambung ……………)

Tuhan Yesus kiranya menganugerahkan karunia-karunia rohani dalam kehidupan kita, untuk memperlengkapi persekutuan KKSU-TSB Ambon ini demi hormat dan kemuliaan nama-Nya. Amin.

Selasa, 23 September 2008

Dari Redaksi

Shaloom………….

September adalah nama bulan dari empat bulan terakhir di Tahun Masehi yang akhirannya berbunyi “ber”. Ini senantiasa mengingatkan kita bahwa bulan Desember akan semakin dekat dan itu berarti bahwa kita sebagai umat Kristiani kembali akan merayakan Natal Kristus. Suatu hari yang suci dan bahagia yang merupakan dambaan dari setiap umat Kristiani yang mau merayakannya.

Di bulan september ini, kembali kita sebagai warga Gereja Protestan Maluku dan warga Kota Ambon disibukan dengan berbagai aktifitas dalam memeriahkan hari Ulang Tahun Gereja Protestan Maluku yang ke 73 yang jatuh pada tanggal 06 September 2008 dan HUT Kota Ambon yang ke 433 pada tanggal 07 September 2008. Tentunya acara ini akan mendatangkan kebahagian tersendiri bagi kita, menciptakan suasana kekeluargaan, kebersamaan, canda dan tawa, tentunya seru bangeeet daah. Suasana yang tak pernah terlupakan dan senantiasa didambakan oleh kita semua.

“Suara KKSU-TSB” pada Bulan September ini, menampilkan 2 (dua) buah khotbah yakni tentang Mempelay Perempuan Kristus dan Menikmati Berkat Allah dalam Hari-Hari Hidup yang diharapkan akan menjadi bagian yang nyata dalam praktek hidup seluruh anggota KKSU-TSB Ambon, dalam kolom mengenal KKSU-TSB lebih dekat, kami menampilkan Program Kerja KKSU-TSB Ambon Tahun 2008/2009 sesuai dengan keputusan Rapat Tahunan Badan Pengurus pada tanggal 24 Agustus yang baru lalu, serta info bulan ini yang menyajikan informasi terkini yang sedang berkembang baik dalam lingkup KKSU-TSB Ambon maupun peristiwa yang sedang hangat-hangatnya di tengah bangsa dan negara bahkan dunia.

Akhirnya kami mengucapkan selamat membaca! Tuhan Yesus Kristus memberkati Bapak/Ibu/Sdr/I sekalian. Dan SELAMAT HUT GPM KE-73 SMOGA GEREJA PROTESTAN MALUKU SENANTIASA DIBERKATI DALAM MENGEMBAN AMANAT KASIH YESUS DI TENGAH DUNIA INI & SELAMAT HUT KOTA AMBON KE-433 KIRANYA KOTA AMBON SELALU MANISE.

Ambon, 01 September 2008

Pemimpin Redaksi

FREDRIK DANDEL

Ringkasan Khotbah Bulan September1

Mempelay Perempuan Kristus

Oleh : Fredrik Dandel

Hosea 2 : 15 – 19

18 “Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang. 19 Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam kesetiaan, sehingga engkau akan mengenal Tuhan.”

Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru menyatakan bahwa Kristus sebagai Mempelay Pria Sorga dan Gereja Tuhan sebagai Mempelay Perempuan, yang kelak akan dipersandingkan dalam suatu ikatan yang kudus “Perjamuan Kawin Anak Domba”. Wahyu 19 : 6 - 8 berkata : 6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya : “Haleluyah! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. 7Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia. 8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!” [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.].

Sebagai calon Mempelay Perempuan Kristus yang tengah dipersiapkan di dunia ini, kita dituntut untuk hidup kudus sebagaimana pribadi Yesus Kristus sebagai Mempelay Pria yang adalah kudus. I Petrus 1 : 15 & 16 berkata : 15 Tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, 16 Sebab ada tertulis : Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.

Sebelum kita mencapai persekutuan nikah yang rohani tersebut, maka selayaknya kita terlebih dahulu membawa kehidupan nikah kita yang ada di dunia ini dalam kekudusan seperti yang Allah kehendaki. Hal ini digambarkan oleh Rasul Paulus dalam Efesus 5 : 22 – 32 : 22 Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, 23Karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. 24 ………….. 25 Hai suami kasihilah isterimu sebagaimana KRISTUS telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-NYA baginya 26 untuk menguduskannya, sesudah IA menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan Firman, 27 supaya dengan demikian IA menempatkan jemaat di hadapan diri-NYA dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. 28 …………………… 32 Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dengan jemaat.

Ketidaksetiaan kita terhadap ikatan nikah yang kudus tidak pernah disukai oleh Allah. Allah tidak pernah menghendaki seorangpun berkhianat terhadap pasangan hidupnya. Sekalipun hal tersebut mungkin hal yang kelihatannya sepeleh oleh kita. Tetapi bagi Allah akan diperhitungkan sebagai suatu bentuk pelanggaran kepada-Nya. Allah sangat membenci perceraian!. Maleakhi 2 : 13 - 16 berkata : 13 Dan inilah yang kedua yang kamu lakukan : Kamu menutupi mezbah Tuhan dengan air mata, dengan tangisan dan rintihan, oleh karena Ia tidak lagi berpaling kepada persembahan dan tidak berkenan menerimanya dari tanganmu. 14 Dan kamu bertanya : “Oleh karena apa?” Oleh sebab Tuhan telah menjadi saksi antara engkau dan isteri masa mudamu yang kepadanya engkau telah tidak setia, padahal dialah teman sekutumu dan isteri dari masa mudamu.. 15 Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya. 16 Sebab Aku membenci perceraian, firman Tuhan, Allah Israel – juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman Tuhan semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat!.

Sebagai calon Mempelay Perempuan, mungkin kita banyak kali menyakiti Yesus sebagai Mempelay Pria Sorgawi kita. Namun sesungguhnya Dia sangat mengasihi dan menyayangi kita! Tidak untuk selamanya Dia murka kepada kita. Tidak untuk selamanya Dia meninggalkan kita. Sekalipun kita tidak setia tetapi Dia tetap setia karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya. (2 Tim. 2 : 13). Yesaya 54 : 5 – 8 berkata : 5Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, Tuhan semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi. 6Sebab seperti isteri yang ditinggalkan dan bersusah hati Tuhan memanggil engkau kembali; masakan isteri dari masa muda akan tetap ditolak? Firman Allahmu.. 7Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali. 8 Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau, firman Tuhan, Penebusmu.

Sebab itu, kembalilah kepada Tuhan dan lakukanlah apa yang Dia kehendaki bagi kita sesuai dengan Firman-Nya, maka Ia akan berkenan memberkatimu, memberikan damai sejahtera bagi kehidupan nikah dan buah nikahmu. Mazmur 128: 1 – 6 berkata : Berbahagialah setiap orang yang takut akan Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!. Isterimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu.; anak-anakmu seperti tunas pohon Zaitun sekeliling mejamu!. Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan Tuhan. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion, supaya engkau melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu, dan melihat anak-anak dari anak-anakmu! Damai sejahtera atas Israel.

Bersambung ………….

Ringkasan Khotbah Bulan September

Menikmati Berkat Allah Dalam Hari-Hari Hidup

Oleh : Fredrik Dandel

(I Petrus 3 : 8 - 12)

9b“Hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. Sebab : 10 Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu. 11 Ia harus menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik, ia harus mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya.”.

Setiap kita yang hidup, senantiasa mengharapkan untuk dapat menikmati berkat dari Allah kita. Berkat Allah itu menyangkut perkara yang lebih dari sekedar persoalan harta atau kekayaan materi saja, berkat Allah meliputi : kedamaian, ketentraman, sukacita, keselamatan, kemuliaan sampai kepada kehidupan yang kekal di Sorga. Begitu pentingnya berkat Allah itu bagi manusia, sehingga dengan segala daya upaya, manusia berusaha untuk mendapatkannya. Amsal 10 : 22 berkata : “Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tak akan menambahinya.” Berkat Allah yang kita nikmati memang adalah merupakan suatu anugerah dari Allah kita sehingga itu patut kita syukuri dan kita pelihara.

Lewat bacaan firman Tuhan di atas, kita diingatkan untuk senantiasa memelihara berkat yang telah Allah anugerahkan dalam kehidupan kita, sehingga dapat kita nikmati dalam setiap hari-hari hidup kita.

Pertama : Menjaga Lidah (Perkataan);

Lidah adalah sesuatu anggota kecil dari tubuh, namun mempunyai pengaruh yang luar biasa besarnya bagi kehidupan kita. Ia dapat menempatkan kita dalam kemuliaan, namun ia dapat pula menodai kemuliaan yang telah Allah anugerahkan bagi kita. Ia laksana kemudi yang walaupun kecil tetapi dapat mengendalikan kapal yang besar sehingga mencapai tujuan yang diinginkan oleh pengemudinya. Ia juga laksana api yang walaupun kecil, tetapi dapat menghanguskan dan membinasakan kita, apabila kita tidak dapat menjinakannya dengan baik. (Baca : Yak. 3:1-12).

Sangatlah penting bagi kita untuk dapat mengendalikan lidah yang kecil ini, sehingga kita tidak menuai kesengsaraan bahkan kebinasaan. Amsal 18 : 21 berkata : “Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya akan memakan buahnya.” Dengan kata lain kehidupan kita sangatlah tergantung dari apa yang kita ucapkan melalui lidah ini. Jika lidah kita mengeluarkan kata-kata berkat atau tentang hal-hal yang mulia, maka kita pasti akan menuai berkat dan kemuliaan. Tetapi jika lidah kita dipakai untuk mengeluarkan kata-kata kutuk, sumpah serapah, fitnah dan omongan-omongan yang tidak berguna lainnya, maka perkara-perkara itu jugalah yang akan kita tuai.

Oleh sebab itu Rasul Petrus lewat tuntunan Roh Kudus menulis dalam I Petrus 3 : 10 : Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.

Kedua : Menjauhi Yang Jahat (Perbuatan);

Apa yang kita perbuat sangat berpengaruh terhadap apa yang akan kita terima. Itu adalah prinsip Alkitabiah – Hukum Tabur dan Tuai. Jika apa yang kita tabur adalah baik, kitapun akan menuai kebaikan darinya.

Yer. 17 : 10 berkata : ”Aku, Tuhan, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya.”

Yes. 1:16-20 berkata : ”Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda!. ……….. Jika kamu menurut dan mau mendengar, maka kamu akan memakan hasil baik dari negeri itu. Tetapi jika kamu melawan dan memberontak, maka kamu akan dimakan oleh pedang. Sungguh Tuhan yang mengucapkannya.”

Ketiga : Mencari dan Mendapatkan Perdamaian (Pikiran);

Sangat sulit rasanya untuk menemukan kedamaian di bawah kolong langit ini. Dunia ini sepertinya telah dikuasai oleh kejahatan dan kekacauan. Disana-sini kita mendengar berita tentang pembunuhan, pencurian, kasus narkoba, penganiayaan, pemerkosaan sampai kepada peperangan. 2 Tim. 3:1-4 berkata : ”Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.”

Lalu kemanakah akan kucari damai? Ke gunung yang tinggi kunaik, ke lembah yang dalam kuturun tetapi akhirnya tidak dapat kutemukan kedamaian. Lalu dimanakah sesungguhnya kita dapat menemukan kedamaian itu? Kedamaian itu hanya ada dalam pribadi Yesus yang dianugerahkan-Nya dalam kehidupan kita. Yohanes 14 : 27 berkata : ”Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.”

Sebab itu sebagai anak-anak Tuhan yang telah menerima anugerah kedamaian tersebut kita dituntut untuk hidup damai dengan semua orang. Ibrani 12 : 14 berkata : “Berusahalah hidup damai dengan semua orang .........” Mat. 5 : 9 berkata : ”Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.”

Saudaraku! jika kita ingin menikmati berkat Allah dalam hari-hari hidup kita, maka baiklah kita Menjaga Lidah Kita (Perkataan), Menjauhi yang Jahat (Perbuatan), serta Mencari dan Mendapatkan Perdamaian (Pikiran). Tuhan pasti akan memberkatimu! Haleluyah, Amin.

Mengenal Lebih Dekat KKSU-TSB

PROGRAM KERJA BADAN PENGURUS

KKSU-TSB TAHUN 2008/2009

Dalam upaya untuk mewujudkan pelaksanaan kegiatan pelayanan dan organisasi yang teratur dan terkendali, Badan Pengurus KKSU-TSB Ambon telah mengambil suatu langkah yang sangat strategis, dengan membuat Program Kerja Badan Pengurus yang merupakan patokan atau pedoman dalam mengambil langkah atau kebijakan pelayanan dan organisasi ke depan.

Mengingat bahwa selama ini Badan Pengurus KKSU-TSB Ambon Periode 2007/2009 belum dapat membuat Program Kerja sebagai dasar pelaksanaan kegiatan pelayanan selama tahun pelayanan 2007/2009 yang telah melewati masa 1 (satu) tahun pelayanan, maka pada kesempatan Rapat Tahunan pada tanggal 24 Agustus 2008 yang baru lalu, Badan Pengurus KKSU-TSB Ambon berhasil menyusun Program Kerja Pelayanan Tahun 2008/2009 yang selanjutnya ditetapkan dalam suatu Surat Keputusan Badan Pengurus KKSU-TSB Ambon Periode 2007/2009 Nomor : 04/SK/BP-KKSU-TSB/VIII/2008, tentang PROGRAM KERJA BADAN PENGURUS KERUKUNAN KELUARGA SULAWESI UTARA “TORANG SAMUA BASUDARA” AMBON PERIODE 2007-2009 Tahun II (2008/2009). Adapun Program Kerja dimaksud adalah sebagai berikut :

A. Pengurus Inti

Pengurus Inti yang terdiri dari : Ketua Umum, Wakil Ketua I, Wakil Ketua II, Sekretaris I, Sekretaris II, Bendahara I dan Bendahara II adalah merupakan Sub Sektor dalam kepengurusan KKSU-TSB Ambon menempati posisi terdepan dalam menjalankan segala kegiatan Kerukunan Keluarga Sulawesi Utara “Torang Samua Basudara” Ambon. Hal ini dapat diperjelas dalam tugas pokoknya yaitu : bertanggung jawab sepenuhnya terhadap keberadaan organisasi ini baik secara intern maupun ekstern, meliputi : Koordinasi secara menyeluruh; Administrasi Organisasi dan Informasi yang teratur, terarah, berdayaguna dan berhasilguna; Administrasi Keuangan yang akurat, teratur dan terkendali.

Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melaksanakan Tugas Pokok tersebut di atas antara lain dengan :

1. Memonitoring kegiatan masing-masing seksi setiap saat.

2. Melibatkan diri dalam kegiatan seksi-seksi.

3. Menyelenggarakan rapat-rapat koordinasi sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam satu periode pelayanan (dua kali setahun).

4. Membuat Warta Bulanan dan atau Buletin KKSU-TSB Ambon.

5. Menyediakan data-data dan informasi tentang KKSU-TSB Ambon lainnya.

6. Melaporkan keaadaan keuangan dalam setiap kali pertemuan Ibadah.

7. Bersama-sama Seksi Kerohanian, mengunjungi anggota yang sakit, atau kurang aktif termasuk Pengurus yang tidak dapat atau melalaikan tugasnya.

8. Membuat Laporan Tahunan dan Laporan Akhir Badan Pengurus.

9. Menjalankan Rapat Akhir Jabatan sekaligus mediator dalam pemilihan Pengurus yang baru.


B. Seksi Kerohanian dan Kesehatan

Seksi Kerohanian adalah merupakan Sub Sektor dalam kepengurusan Kerukunan Keluarga Sulawesi Utara “Torang Samua Basudara” Ambon yang mempunyai tugas pokok : Membantu Pengurus Inti dalam mengkoordinir tugas dan fungsi Kerukunan Keluarga Sulawesi Utara “Torang Samua Basudara” Ambon dalam Bidang Kerohanian, meliputi : Pengaturan Pelayanan Ibadah, kesaksian, penginjilan serta pelayanan Diakonia.

Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melaksanakan Tugas Pokok tersebut di atas antara lain dengan :

1. Mengkoordinir pelaksanaan Ibadah Rutin KKSU-TSB Ambon.

2. Mengkoordinir Pelaksanaan Ibadah Fellowship dengan Organisasi Gereja-gereja.

3. Mengkoordinir Pelaksanan Ibadah Reat-treat.

4. Mengkoordinir pelaksanaan Ibadah Natal, HUT serta Paskah pada setiap Tahun.

5. Melakukan Pelayan Diakonia

6. Pembentukan Sangkor KKSU-TSB Ambon.

7. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan olahraga dan seni dalam rangka HUT KKSU-TSB Ambon, antara lain : Tenis Meja, Catur, Bulutangkis, Karaoke, Baca Puisi, Baca Alkitab, dll.

C. Seksi Rumah Tangga

Seksi Rumah Tangga adalah merupakan Sub Sektor dalam kepengurusan Kerukunan Keluarga Sulawesi Utara “Torang Samua Basudara” Ambon yang mempunyai tugas pokok : Membantu Pengurus Inti dalam mengkoordinir tugas dan fungsi Kerukunan Keluarga Sulawesi Utara “Torang Samua Basudara” Ambon dalam Bidang Rumah Tangga, meliputi : pengaturan perbelanjaan serta penyimpanan dan pengeluaran barang inventaris Kerukunan Keluarga Sulawesi Utara “Torang Samua Basudara” Ambon.

Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melaksanakan Tugas Pokok tersebut di atas antara lain dengan :

1. Pembelian sarana sekretariat : Kertas HVS, kertas bufalo, plastik berwarna, lakband, tinta komputer dll.

2. Pembelian sarana Olahraga.

3. Pengadaan Pakaian Sangkor KKSU-TSB Ambon.

4. Pendataan barang Inventaris Organisasi.

D. Seksi Ekonomi (Usaha Dana)

Seksi Ekonomi (Usaha Dana) adalah merupakan Sub Sektor dalam kepengurusan Kerukunan Keluarga Sulawesi Utara “Torang Samua Basudara” Ambon yang mempunyai tugas pokok : Membantu Pengurus Inti dalam mengkoordinir tugas dan fungsi Kerukunan Keluarga Sulawesi Utara “Torang Samua Basudara” Ambon dalam Bidang Ekonomi, meliputi : Mengupayakan Pengumpulan dana untuk memenuhi kebutuhan Kerukunan Keluarga Sulawesi Utara “Torang Samua Basudara” Ambon dalam menjalankan Program Kerjanya.

Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melaksanakan Tugas Pokok tersebut di atas antara lain :

1. Iuran Wajib Anggota (Rp. 2.500,-/bulan) dan sumbangan sukarela Anggota.

2. Penjualan ayam panggang.

3. Proposal

4. Penjualan Kalender.

5. Penjualan ayam rica.

6. Penjualan kaset dan atau disket film dan atau lagu rohani.

7. Penjualan pembatas Alkitab, renungan rohani,

8. Penjualan korek api, dll

Seputar Badan Pengurus

Minggu, 03 Agustus 2008 :

Di Minggu ini, keberadaan organisasi Kerukunan Keluarga Sulawesi Utara “Torang Samua Basudara” menghadapi suatu tantangan yang sangat serius. Di tengah kondisi Ketua Umum KKSU-TSB Bapak Jotje Kesek yang masih sementara dirawat di Rumah Sakit Umum Dr. Haulussy, Kudamati-Ambon, kehadiran Badan Pengurus dan Anggota dalam Ibadan Rutin yang berlangsung di Keluarga Ntoy/Pandawa Desa Hative Kecil, terbilang sangat memprihatinkan. Bagaimana tidak, dari sekitar 190an anggota yang ada dalam organisasi ini, yang hadir dalam Ibadah adalah sebanyak 5 (lima) orang termasuk tuan rumah. Kondisi seperti begini jika acapkali berulang, dikuatirkan akan berdampak kurang baik terhadap keberlangsungan KKSU-TSB ke depan. Demikian dikeluhkan oleh salah seorang anggota yang hadir.

Menseriusi kondisi seperti tersebut di atas, maka dimintakan supaya Sekretaris I atas nama Ketua Umum KKSU-TSB berupayah untuk dapat membuat serta mengedarkan undangan beribadah bagi seluruh anggota KKSU-TSB pada Ibadah hari minggu berikutnya, sehingga kehadiran anggota dapat lebih ditingkatkan. (Ed.)

Minggu, 10 Agustus 2008 :

Upayah yang ditempuh oleh Sekretaris I atas nama Ketua Umum dalam membuat dan mengedarkan undangan beribadah kepada anggota KKSU-TSB Ambon ternyata membuahkan hasil. Ini terbukti bahwa disaat Ibadah rutin yang berlangsung di Keluarga Pangandaheng/Lololuan – Desa Nania, kehadiran anggota terbilang cukup banyak jumlahnya. Keberangkatan anggota dengan mencarter satu unit angkot ini dikoordinir oleh Badan Pengurus KKSU-TSB Ambon. Biaya yang dipakai adalah dengan mengeluarkan uang kas sejumlah Rp. 60.000,- untuk transprot pergi pulang (pp).

Dalam Ibadah yang dipimpin oleh Dkn. Ny. Ani Lamia/Tahapari ini, mengetengahkan tema khotbah tentang Murah Hati yang terambil dari dalam pembacaan Alkitab Matius 5 : 7. Suasana Ibadah dirasa sangat khusuk dan khidmat, sebagai bukti pemeliharaan Tuhan atas organisasi KKSU-TSB Ambon. (Ed).

Senin, 18 Agustus 2008 :

Kunjungan diakonal yang direncanakan usai kebaktian minggu kemarin (17 Agustus 2008) kepada Ketua Umum Bapak Jotje Kesek sehubungan dengan kepulangan beliau dari Rumah Sakit setelah kurang lebih sebulan dirawat, baru dapat diwujudkan pada hari ini. Hal ini disebabkan karena kebaktian pada hari minggu kemarin tidak dapat dilaksanakan dengan alasan kesibukan masing-masing anggota KKSU-TSB dalam memeriahkan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 63. Kunjungan yang dilaksanakan oleh 4 (empat) orang Badan Pengurus dan Dewan Pembina masing-masing Dkn. Ny. Ani Lamia/Tahapari, Bpk. Johanes Lomo, Ibu. An Tanjung/Kairupan serta Bapak Fredrik Dandel tersebut adalah merupakan implementasi dari Program Kerja Badan Pengurus KKSU-TSB Ambon sekaligus melaporkan perkembangan organisasi KKSU-TSB Ambon kepada Ketua Umum.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum menyatakan terima kasih atas dukungan doa serta material dari seluruh Anggota, Badan Pengurus serta Dewan Pembina KKSU-TSB Ambon selama beliau berada di Rumah Sakit. Ucapan tarima casi juga kepada seluruh perangkat pelayanan yang senantiasa dapat menjalankan organisasi KKSU-TSB Ambon selama beliau sakit. Kebersamaan serta kerjasama dari semua pihak hendaknya senatiasa kita pelihara demi kemajuan KKSU-TSB Ambon.

Kunjunganpun dilanjutkan ke rumah Kel. Mikini/Marapil di Halong, untuk bersama-sama mengikuti Ibadah pengucapan syukur atas bertambahnya setahun usia Bapak Absalom Mikini sehingga genap 36 Tahun. Usai Ibadah Badan Pengurus KKSU-TSB Ambon berkenan menyerahkan bantuan keuangan sebesar Rp. 50.000,- kepada Bapak Johanis Lomo sebagai bentuk kepedulian organisasi kepada beliau yang akan mengecek kesehatannya ke rumah sakit setelah beberapa hari yang lalu menderita sakit di rumah. (Ed)

Minggu, 24 Agustus 2008 :

Setelah terjadi pembatalan Ibadah pada minggu lalu, tepatnya pada tanggal 17 Agustus 2008, berkenaan dengan berbagai kesibukan anggota KKSU-TSB Ambon dalam memeriahkan HUT Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 63 pada masing-masing desa, maka pelaksanaan Ibadah rutin KKSU-TSB Ambon kembali dilaksanakan pada minggu ini. Ibadah yang berlangsung di rumah Keluarga Lamia/Tahapari ini dipimpin oleh Bapak Absalom Mikini, yang mengangkat pembacaan Firman Tuhan dari Kis. 9 : 26 – 31 yang menekankan tentang : “Pertobatan Saulus dari kehidupan lamanya, yang membawanya kepada persekutuan bersama-sama dengan orang kudus. Namun beberapa orang masih meragukannya. Tetapi hal tersebut berhasil diredam oleh Barnabas rekan sepelayanannya. Selanjutnya jemaat tersebut hidup dalam damai dan takut akan Tuhan sehingga jumlah mereka semakin bertambah”.

Usai Ibadah, Badan Pengurus serta Dewan Pembina KKSU-TSB Ambon menggelar Rapat Tahunan yang didasarkan pada AD/ART KKSU-TSB Ambon yang ditindaklanjuti dengan undangan yang diedarkan kepada seluruh Badan Pengurus serta Dewan Pembina KKSU-TSB Ambon.

Rapat Tahunan yang dihadiri oleh 20 orang Badan Pengurus serta Dewan Pembina tersebut membahas tentang 3 hal pokok yaitu :

1. Evaluasi Pelaksanaan Program Kerja Badan Pengurus pada Tahun 2007/2008,

2. Pembahasan Program Kerja Badan Pengurus pada Tahun 2008/2009, serta

3. Hal-Hal umum seputaran organisasi KKSU-TSB Ambon.

Output dari Rapat Tahunan tersebut yaitu berupa Program Kerja Badan Pengurus KKSU-TSB Ambon Tahun 2008/2009 yang kemudian ditandatangani dan dibukukan sebagai dasar pengambilan keputusan Badan Pengurus KKSU-TSB Ambon selama setahun terakhir dalam massa kepengurusannya. (Ed).

Kamis 28 Agustus 2008 :

Menindaklanjuti hasil Rapat Tahunan Badan Pengurus KKSU-TSB Ambon pada hari Minggu tanggal 24 Agustus 2008 yang berlangsung di Kel. Lamia/Tahapary dimana salah satu program dari Seksi Usaha Dana yang ditetapkan adalah mengadakan usaha penjualan ayam panggang yang akan berlangsung pada minggu ini, maka Badan Pengurus pada Hari Kamis tanggal 28 Agustus 2008 telah berupayah untuk melaksanakannya. Kegiatan yang berlangsung di Rumah Kel. Lamia / Tahapari ini dapat diwujudkan oleh Badan Pengurus melalui pengorbananan waktu dan tenaga dari ketiga rekan kerja yakni : Dkn. Ny. Ani Lamia, Ny. Tasya Mikini serta Ny. Eti Tindjabate yang dapat menghasilkan penjualan ayam panggang sejumlah 10 (sepuluh) ekor dengan harga Rp. 100.000,- . Keuntungan yang didapatkan dari usaha dana ini diperkirakan sekurang-kurangnya adalah Rp. 500.000,-.

Sementara itu, Usaha Dana dengan modus pengedaran Proposal oleh Ketua Seksi Usaha Dana Bpk. Absalom Mikini telah mulai dijalankan pada hari ini. Proposal dengan masa berlaku selama 2 (dua) bulan tersebut akan diedarkan oleh beliau di tempat kerjanya. (Ed.)

Minggu 31 Agustus 2008 :

Jalan yang mendaki dan berbatu, bukanlah merupakan halangan bagi Anggota KKSU-TSB Ambon untuk berhimpun memuliakan Tuhan. Lokasi Ibadah di rumah Kel. Johanes/Kiriweno – Halong Batu-Batu tersebut sungguh memiliki kesan tersendiri. Panorama Teluk Ambon yang teduh yang diapit oleh Jasirah Leihitu di Utara dan Jasirah Leitimur di Selatan yang dibungkus dengan gunung-gunungnya yang menghijau, bertebaran beribu-ribu perumahan penduduk, kompleks Universitas Pattimura dan Kompleks Lanal Halong adalah merupakan suatu pemadangan gratis yang sangat indah untuk dinikmati dari lokasi ini. Inilah kebesaran Tuhan yang patut disyukuri atas negeri ini.

Dkn. Ny. Ani Lamia/Tahapari dalam khotbahnya yang terambil dari Injil Markus 1 : 14 & 15 menekankan bahwa : “kehidupan yang kita miliki ini adalah merupakan anugerah Allah yang patut disyukuri, hidup kita akan berarti apabila kita senantiasa dekat dengan Allah. Bertobat dari jalan yang sesat dan kembali kepada jalan Allah adalah sesuatu yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Masuk dalam persekutuan Tubuh Kristus melalui Ibadah-ibadah baik yang ada dalam persekutuan berjemaat, pun dalam kerukunan seperti begini merupakan wujud dari buah-buah kekudusan anak-anak Tuhan.” (Ed.)

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | Best Buy Printable Coupons